Sumber foto: Google

Imam Besar Masjid Al-Aqsa Ditangkap Polisi Israel Setelah Pimpin Shalat Gaib untuk Ismail Haniyeh

Tanggal: 4 Agu 2024 16:28 wib.
Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, mengalami insiden penangkapan oleh polisi Israel pada Jumat, 2 Agustus 2024 . Penangkapan ini terjadi setelah Sheikh Sabri menjadi imam dalam shalat gaib yang dipimpinnya untuk pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, yang merupakan tokoh penting di Palestina. Insiden penangkapan ini menjadi perbincangan hangat di wilayah Timur Tengah dan juga menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.

   Sheikh Sabri, yang dianggap sebagai salah satu pemimpin spiritual Palestina di wilayah Yerusalem, telah lama terlibat dalam upaya perlindungan terhadap Masjid Al-Aqsa dari tindakan-tindakan yang dianggap provokatif oleh pihak Israel. Dia juga merupakan salah satu tokoh yang berperan aktif dalam mempertahankan hak-hak bangsa Palestina, terutama terkait dengan isu penjajahan dan agresi Israel di wilayah tersebut.

Penangkapan Sheikh Sabri sendiri telah menuai banyak kecaman dari berbagai kalangan, baik di dalam Palestina maupun di luar wilayah tersebut. Banyak pihak merasa bahwa penangkapan ini merupakan tindakan represif yang dilakukan oleh pihak Israel sebagai bagian dari upaya mereka untuk menekan semangat perlawanan yang diwujudkan melalui kesatuan umat Islam di wilayah tersebut.

   Keputusan Sheikh Sabri untuk memimpin shalat gaib untuk Ismail Haniyeh juga menjadi satu dari sekian kontroversi yang melingkupi kasus penangkapannya. Di satu sisi, langkah ini dipandang sebagai upaya untuk menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan yang diwakili oleh Haniyeh dan Hamas. Namun di sisi lain, hal itu tentu saja menimbulkan reaksi keras dari pemerintah Israel, yang melihat Haniyeh sebagai tokoh yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan mereka.

Peristiwa ini membawa dampak yang cukup besar terutama dalam meningkatkan ketegangan antara pihak Palestina dan Israel. Ketegangan yang telah lama mengakar akibat dari konflik yang belum terselesaikan, semakin terpolarisasi dengan adanya insiden-insiden seperti ini. Tindakan yang diambil oleh pihak Israel dalam penangkapan Sheikh Sabri juga menunjukkan bahwa situasi di wilayah tersebut masih jauh dari kata stabil, dan masih memerlukan upaya-upaya nyata untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan.

   Dalam konteks yang lebih luas, penangkapan tersebut juga menimbulkan keprihatinan terhadap situasi Hak Asasi Manusia di wilayah tersebut, terutama terkait dengan kebebasan beragama dan ekspresi. Kasus ini juga turut mengundang reaksi dari masyarakat internasional, yang mendesak pemerintah Israel untuk menghormati hak-hak asasi manusia dan menghentikan tindakan represif terhadap tokoh-tokoh agama dan masyarakat sipil di wilayah Palestina.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved