Harimau Sumatera Lagi-lagi Ditemukan Mati Terjebak Jerat Babi
Tanggal: 29 Jul 2024 09:31 wib.
Seekor harimau Sumatera betina ditemukan mati terjebak di jerat babi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Sigaruntang, Jorong Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Harimau betina itu mengalami luka serius pada bagian leher akibat jerat babi yang dipasang oleh warga sekitar. Hal ini merupakan kejadian yang bukan kali pertama terjadi, sebelumnya, dua tahun lalu, seekor harimau Sumatera juga ditemukan mati dengan kondisi yang sama.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi populasi harimau Sumatera yang semakin terancam di alam liar. Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Forum Harimau Konservasi Sumatera (FHKS) menyatakan bahwa keselamatan harimau Sumatera semakin terancam akibat perilaku warga sekitar yang memasang jerat babi.
Menurut Aris Munandar, Kepala BKSDA Bengkulu, jerat babi yang dipasang oleh warga tidak hanya berpotensi membahayakan harimau, tetapi juga spesies lain yang dilindungi di TNBBS. "Kami terus mengimbau kepada masyarakat sekitar TNBBS untuk tidak menggunakan jerat babi ini agar tidak membahayakan satwa langka dan dilindungi di kawasan ini," ujarnya.
Jerat-jerat babi sendiri umumnya dipasang untuk menangkap babi hutan yang dapat merusak kebun ataupun tanaman milik warga. Namun tanpa disadari, jerat-jerat ini juga menjadi ancaman serius bagi harimau Sumatera dan spesies langka lainnya. "Kami perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap hewan-hewan liar yang hidup di sekitar TNBBS," tambah Aris.
Diperlukan upaya nyata untuk meminimalisir konflik antara manusia dan satwa liar, terutama dalam hal pemasangan jerat-jerat berbahaya. Upaya penyuluhan dan edukasi terhadap masyarakat sekitar TNBBS perlu terus dilakukan agar mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka terhadap satwa liar yang dilindungi.
Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku yang terbukti memasang jerat-jerat ilegal perlu ditingkatkan. Langkah tegas dari pihak berwenang diharapkan dapat menjadi efek jera bagi pelaku dan memberikan sinyal kuat bahwa tindakan merusak lingkungan dan satwa liar tidak akan ditoleransi.
Kondisi ini juga memantik kembali perhatian terhadap perlindungan habitat alami harimau Sumatera. Upaya pelestarian dan konservasi habitat menjadi penting guna memberikan ruang hidup yang aman bagi harimau Sumatera dan meminimalisir konflik dengan manusia.
Keberadaan harimau Sumatera sebagai bagian dari keanekaragaman hayati Indonesia perlu dilestarikan. Upaya perlindungan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat diperlukan, baik dari pihak pemerintah, lembaga konservasi, maupun partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan alam.