Hanya Lulusan SD Akan Jadi Syarat yang Mau Gabung Pasukan Oranye di Jakarta
Tanggal: 5 Feb 2025 18:48 wib.
Tampang.com | Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, mengumumkan perubahan signifikan terkait penerimaan anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang dikenal dengan pasukan oranye. Dalam kebijakan barunya, Pramono memutuskan untuk menurunkan syarat pendidikan bagi para calon anggota dari yang sebelumnya lulusan SMA menjadi lulusan SD, asalkan mereka memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis.
Pramono Anung menegaskan bahwa perubahan syarat ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kesempatan kerja kepada warga Jakarta, khususnya bagi mereka yang mungkin kurang beruntung secara pendidikan. Pasukan oranye yang memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan penataan kota ini diharapkan bisa lebih terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, mereka yang hanya lulusan SD, namun memiliki keinginan untuk bekerja keras dan berkontribusi pada kebersihan kota, akan diberi kesempatan.
"Tujuan kami adalah untuk membuka kesempatan yang lebih luas bagi warga Jakarta yang siap bekerja keras, sekaligus menghidupkan kembali pasukan putih, yang sebelumnya memiliki peran serupa," ujar Pramono.
Menurut Pramono, perubahan ini lebih menekankan pada kerja keras dan keterampilan praktis daripada latar belakang pendidikan formal. Asalkan calon anggota PPSU memiliki kemampuan dasar seperti membaca dan menulis, mereka sudah memenuhi syarat untuk bergabung dengan pasukan oranye.
Keputusan ini juga sejalan dengan visi Pramono untuk mengurangi pengangguran di Jakarta dan memberikan pekerjaan yang layak bagi warga yang kurang beruntung secara pendidikan. Selain itu, ini juga menjadi langkah dalam menciptakan kesetaraan kesempatan kerja, mengingat banyak warga yang mungkin terhalang untuk melamar pekerjaan dengan syarat pendidikan yang lebih tinggi.
Pasukan oranye di Jakarta selama ini dikenal sebagai pasukan kebersihan yang memiliki peran sangat vital dalam menjaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan kota. Mereka bekerja setiap hari untuk membersihkan jalan, fasilitas umum, dan lingkungan sekitar, serta melakukan penataan prasarana kota. Meski pekerjaannya terkadang berat dan penuh tantangan, pasukan oranye tetap menjadi salah satu kekuatan penting dalam mengelola kota metropolitan ini.
Namun, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan efektivitas kerja, Pramono juga mengungkapkan bahwa selain pendidikan dasar, pemilihan anggota pasukan oranye akan tetap mempertimbangkan kemampuan fisik dan mental yang memadai. Masyarakat diharapkan untuk mendukung kebijakan ini agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan produktif.
Pramono berharap kebijakan ini tidak hanya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga Jakarta, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi kebersihan dan ketertiban ibu kota. “Saya percaya dengan adanya perubahan ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, rapi, dan nyaman, sekaligus memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi mereka yang ingin berkontribusi pada kota ini,” tambahnya.
Dengan kebijakan baru ini, diharapkan Jakarta akan semakin inklusif dan mampu memberikan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota.