Hagia Sophia: Transformasi dari Gereja ke Masjid dan Museum
Tanggal: 29 Mei 2024 22:41 wib.
Hagia Sophia adalah salah satu monumen paling ikonik di Istanbul, Turki, yang telah mengalami transformasi yang mengagumkan dari gereja menjadi masjid, lalu menjadi museum. Sejarahnya yang kaya dan peranannya yang sentral dalam sejarah peradaban telah menjadikannya sebagai sebuah landmark yang sangat penting di dunia. Mari kita telusuri perjalanan dari gereja suci ini hingga menjadi salah satu museum paling terkenal di dunia.
Hagia Sophia pertama kali dibangun oleh Kaisar Romawi Timur, Justinian I, pada abad ke-6 Masehi. Gereja ini awalnya didedikasikan untuk Kebangkitan Yesus Kristus. Konstruksi gedung ini sangat monumental dan inovatif untuk zamannya, dengan kubah besar, lengkungan tambahan, dan hiasan mozaik yang memukau. Hagia Sophia menjadi pusat keagamaan dan politik yang sangat penting dalam Kekaisaran Bizantium.
Pada tahun 1453, setelah penaklukan Konstantinopel oleh Kesultanan Utsmaniyah, Hagia Sophia diubah menjadi masjid oleh Sultan Mehmed II. Masjid ini kemudian mengalami perombakan besar-besaran, termasuk penambahan menara dan pemindahan altar Kristen. Selama berabad-abad, Hagia Sophia berfungsi sebagai salah satu masjid paling suci di Utsmaniyah.
Pada tahun 1935, setelah berakhirnya Kesultanan Utsmaniyah dan pendirian Republik Turki, pendiri negara, Mustafa Kemal Ataturk, mengubah Hagia Sophia menjadi sebuah museum sebagai bagian dari reformasi sekulerisasi. Sejak saat itu, Hagia Sophia telah menjadi salah satu atraksi wisata terpopuler di Turki, menarik jutaan pengunjung setiap tahun.
Namun, pada tahun 2020, Hagia Sophia sekali lagi menjadi pusat perhatian internasional ketika Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan bahwa Hagia Sophia akan kembali diubah menjadi masjid. Keputusan ini menuai kontroversi dan reaksi keras dari banyak pihak di dunia, sementara bagi sebagian lainnya dianggap sebagai tindakan penting dalam mendukung identitas agama negara.
Transformasi Hagia Sophia dari gereja ke masjid, lalu menjadi museum dan kembali ke masjid, mencerminkan perkembangan sejarah yang kompleks dan dinamis di wilayah tersebut. Hal ini juga mencerminkan perjuangan antara identitas keagamaan dan politik yang saling bertentangan. Sebagai sebuah landmark yang sangat penting, Hagia Sophia tetap menjadi sebuah ikon dari perubahan dan transformasi yang telah terjadi selama berabad-abad.
Keseluruhan, perjalanan Hagia Sophia adalah cerminan dari sejarah yang kompleks dan beragam. Dari kejayaan Kekaisaran Bizantium hingga kehadiran Kesultanan Utsmaniyah, dan reformasi sekuler Turki, Hagia Sophia telah menjadi saksi bisu dari transformasi politik, agama, dan budaya yang beragam. Sebagai museum yang kini kembali menjadi masjid, Hagia Sophia terus menjadi simbol dari inti perdebatan seputar identitas dan sejarah wilayahnya.