Hadiah Terakhir Steve Jobs: Buku Spiritual yang Menginspirasi Dunia
Tanggal: 9 Des 2024 20:04 wib.
Steve Jobs, merupakan salah satu tokoh ikonik dalam dunia teknologi, tidak hanya dikenal dengan inovasinya dalam menciptakan produk-produk revolusioner, namun juga memiliki sisi spiritual yang dalam.
Sebagai hadiah terakhir kepada orang-orang terdekatnya sebelum ia meninggal, Jobs memberikan sebuah buku yang memiliki makna dan pesan mendalam. Sebuah autobiografi yang membawa para pembacanya dalam perjalanan spiritual dan pengembangan diri yang luar biasa.
Mark Benioff, CEO dari perusahaan software terkenal, Salesforce, mengungkapkan bahwa buku yang diberikan oleh Steve Jobs tersebut adalah "Autobiography of a Yogi" karya Paramahansa Yogananda.
Buku ini bukanlah bacaan biasa, melainkan sebuah kisah perjalanan spiritual dan ajaran Kriya Yoga. Di dalamnya, Yogananda menceritakan pertemuannya dengan tokoh-tokoh spiritual, pengalaman mistis, serta misinya dalam memperkenalkan spiritualitas kepada dunia.
Bagi Jobs sendiri, buku ini memiliki makna yang sangat mendalam. Sejak remaja, Jobs diketahui telah membaca buku tersebut berulang kali setiap tahun. Dalam sebuah kotak sederhana berwarna coklat, Jobs memberikan buku tersebut sebagai sebuah pemberian yang mencerminkan keyakinannya akan pentingnya realisasi diri dan intuisi.
Sebagai seorang tokoh spiritual, Jobs percaya akan kekuatan intuisi dan memiliki pandangan dunia yang sangat dalam. Menurut Benioff, Jobs melihat intuisi sebagai anugerah terbesar dan percaya pada pandangan dunia yang lebih luas. Buku ini sangat sejalan dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut oleh Jobs, yang menekankan pentingnya kebijaksanaan batin dan perkembangan diri.
Autobiografi yang ditinggalkan oleh Jobs memang memiliii dampak yang besar. Buku ini membawa pembacanya untuk mencari kebenaran batin dan mengalami transformasi pribadi. Mashable, salah satu media online terkemuka, menuliskan bahwa buku ini menginspirasi pembacanya dalam mencari kebenaran batin dan juga mengalami transformasi pribadi.
Pengaruh dari buku ini tampaknya sangat besar bagi Jobs. Diketahui bahwa sejak pertama kali membacanya saat remaja, Jobs terus-menerus membacanya setiap tahun. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya buku ini bagi dirinya dan bagaimana buku ini mampu memberikan inspirasi serta arahan dalam menjalani kehidupan spiritualnya.
Pada 5 Oktober 2011, Jobs meninggal dunia dalam usia 56 tahun setelah berjuang melawan kanker pankreas neuroendokrin yang langka, sejak didiagnosis pada tahun 2004.
Namun, hadiah terakhirnya, berupa buku ini tetap menjadi pesan terakhir yang ingin disampaikan oleh Jobs kepada orang-orang terdekatnya. Melalui buku ini, Jobs ingin menekankan akan pentingnya refleksi dan penemuan jati diri, kesadaran luar biasa, serta kekuatan intuisi.
Dalam dunia yang begitu berkembang dengan pesatnya, kehadiran buku-buku dengan nilai spiritual yang mendalam seperti "Autobiography of a Yogi" menjadi sangat penting. Pesan-pesan yang terkandung di dalamnya mampu memberikan arahan dan inspirasi bagi banyak orang, termasuk tokoh sebesar Steve Jobs. Hal ini memberikan kontribusi dalam memperluas wawasan akan pentingnya perjalanan spiritual dan pencarian jati diri dalam kehidupan manusia.
Kisah tentang buku terakhir yang diberikan oleh Steve Jobs sebelum meninggal mungkin akan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Pesan-pesan spiritual yang terkandung di dalam buku ini mampu memberikan pandangan baru tentang makna kehidupan dan perjalanan batin seseorang.
Sebuah bukti bahwa di balik kesuksesan dunia teknologi yang dibawa oleh Jobs, ia juga memiliki kebijaksanaan spiritual dan keinginan untuk memberikan inspirasi yang mendalam kepada orang-orang di sekitarnya.