Guru di Surabaya Minta Murid Gunakan Topeng saat Ujian
Tanggal: 10 Nov 2024 05:49 wib.
Seorang guru di Surabaya membuat gebrakan yang cukup menarik perhatian. Pada Senin, 28 Oktober 2024 lalu, ujian sekolah di SDN Sememi 1 di Surabaya berlangsung dengan cara yang tak lazim. Para murid kelas VI di sekolah tersebut terlihat mengikuti instruksi yang cukup unik, yaitu mengenakan topeng saat mengikuti ujian. Hal ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan mendapat perhatian luas dari masyarakat.
Keputusan guru tersebut memiliki tujuan yang sangat jelas, yaitu untuk mencegah para murid dari tindakan menyontek. Hal ini tentu menjadi langkah yang cukup inovatif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Masalah menyontek saat ujian merupakan persoalan yang sudah lama mengemuka di dunia pendidikan. Semakin canggihnya teknologi, semakin sulit pula bagi para guru untuk mencegah dan mendeteksi tindakan menyontek yang dilakukan oleh para murid. Oleh karena itu, langkah yang diambil guru di SDN Sememi 1 ini pun menjadi bukti dari upaya nyata untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam beberapa gambar yang beredar di media sosial, para murid terlihat mengenakan topeng saat mengerjakan soal ujian. Topeng yang mereka kenakan beragam, mulai dari topeng wajah hingga topeng karakter kartun. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa terlihat cukup antusias dalam mengikuti instruksi guru mereka. Tentu saja, hal ini menjadi sebuah langkah kreatif untuk membiasakan para murid dalam mematuhi aturan, sekaligus menumbuhkan keinginan untuk tetap jujur dan tidak menyontek.
Aksi ini pun mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat luas. Banyak yang memberikan apresiasi atas langkah guru tersebut, namun tak sedikit pula yang meragukan efektivitas dari tindakan tersebut. Ada yang mempertanyakan apakah mengenakan topeng benar-benar dapat mencegah para murid untuk menyontek, atau malah justru menjadi distraksi bagi mereka ketika mengerjakan ujian. Namun, hal ini tentu menjadi sebuah langkah awal yang menarik dalam mencari solusi terhadap permasalahan menyontek yang sudah menjadi ancaman dalam dunia pendidikan.
Menariknya, aksi tersebut juga menjadi topik pembicaraan di kalangan para pendidik. Banyak guru dan kepala sekolah yang mulai tertarik untuk mencoba metode yang sama dalam mengatasi persoalan menyontek. Hal ini menandakan bahwa langkah yang diambil oleh guru di SDN Sememi 1 tersebut dapat menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.