Sumber foto: iStock

Gunung Everest Ternyata Bertambah Tinggi: Fakta Baru yang Mengejutkan Dunia!

Tanggal: 26 Mei 2025 11:54 wib.
Tampang.com | Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia yang selama ini dikenal dengan ketinggian 8.848 meter, kini secara resmi mengalami perubahan tinggi. Melalui ekspedisi gabungan yang dilakukan oleh Nepal dan China, diketahui bahwa Gunung Everest kini memiliki ketinggian baru sebesar 8.848,86 meter—bertambah hampir satu meter dari ukuran sebelumnya.

Pengumuman ini menjadi penanda penting bagi dunia ilmu pengetahuan, sekaligus simbol eratnya hubungan antara kedua negara yang berbatasan langsung dengan Himalaya. Menteri Luar Negeri Nepal, Pradeep Kumar Gyawali, menegaskan bahwa hasil pengukuran bersama ini tidak hanya mencerminkan pencapaian ilmiah, tetapi juga menggambarkan “Everest sebagai simbol abadi dari persahabatan antara China dan Nepal.”

Perdebatan Panjang Soal Ketinggian Everest

Sebelum ekspedisi bersama ini dilakukan, data ketinggian Everest memang sempat menjadi perdebatan antara berbagai pihak. Pemerintah Nepal selama bertahun-tahun mengacu pada hasil pengukuran India tahun 1954 yang mencatat ketinggian Everest sebesar 8.848 meter. Sementara itu, versi China menyatakan bahwa gunung tersebut lebih rendah, yakni 8.844,3 meter, dengan perbedaan sekitar 3,7 meter dibandingkan versi India.

Karena perbedaan data ini, Nepal memutuskan untuk mengirimkan tim survei pada Mei 2019 guna melakukan pengukuran independen. Tak lama berselang, China juga mengirim timnya sendiri untuk melakukan survei pada musim semi tahun 2020. Kolaborasi ilmiah ini pun menghasilkan satu angka resmi yang disepakati bersama: 8.848,86 meter.

Dampak Gempa Bumi dan Kemungkinan Perubahan Ketinggian

Salah satu alasan yang mendorong pengukuran ulang ini adalah kemungkinan terjadinya perubahan tinggi akibat bencana alam, khususnya gempa bumi besar di Nepal tahun 2015. Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo tersebut mengguncang kawasan Himalaya dan menyebabkan lebih dari 9.000 korban jiwa. Para ahli menduga bahwa peristiwa tersebut berpotensi mempengaruhi struktur geologis Gunung Everest, baik dengan menurunkan maupun menambah ketinggiannya.

Meskipun hasil akhir menunjukkan peningkatan, hal ini belum sepenuhnya menjawab spekulasi terkait efek langsung dari gempa. Namun demikian, perubahan ini cukup signifikan dan memperkuat kebutuhan akan pembaruan data geografis secara berkala, apalagi di wilayah yang sangat dinamis secara tektonik seperti Himalaya.

Respons Dunia Pendakian: Lebih Tinggi, Lebih Menantang

Bagi komunitas pendaki gunung, kabar bahwa Everest bertambah tinggi justru dianggap sebagai tantangan baru yang menarik. Salah satunya adalah Garret Madison, pendaki asal Amerika Serikat sekaligus pemilik Madison Mountaineering. Ia mengungkapkan rasa antusiasnya untuk mendaki Everest pada ketinggian barunya.

“Dengan pengumuman ketinggian terbaru ini, saya yakin akan ada rekor-rekor baru pendakian tertinggi yang akan tercipta di tahun 2021 dan seterusnya,” ujar Madison. Bagi sebagian pendaki, perbedaan angka mungkin terdengar kecil, namun bagi yang menargetkan rekor atau pencapaian ekstrem, setiap meter sangat berarti.

Sumber Data yang Beragam: Dari Satelit hingga Survei Tradisional

Meskipun kini Nepal dan China telah sepakat mengenai angka resmi tinggi Everest, kenyataannya berbagai pihak masih menggunakan data berbeda-beda. Misalnya, beberapa organisasi pendaki dari Barat lebih memilih menggunakan tinggi 8.850 meter. Angka tersebut berasal dari survei National Geographic Society dan Museum of Science Boston yang dilakukan pada tahun 1999. Pengukuran tersebut memanfaatkan teknologi satelit dan menghasilkan hasil yang berbeda, namun tetap mendekati angka terbaru.

Perbedaan metode pengukuran—antara tradisional dan berbasis teknologi modern—menjadi salah satu alasan utama munculnya variasi angka tinggi Gunung Everest di berbagai referensi. Namun, konsensus antara Nepal dan China kini memberikan fondasi baru untuk pembaruan data global.

Everest: Lebih dari Sekadar Gunung

Gunung Everest bukan hanya ikon geografis, tetapi juga simbol ketahanan, tantangan, dan kerjasama lintas negara. Dengan ketinggian baru yang disepakati, Everest kini kembali menegaskan statusnya sebagai puncak dunia yang tidak hanya menantang dari segi fisik, tetapi juga penuh dengan nilai ilmiah, sejarah, dan diplomatik.

Keputusan bersama antara Nepal dan China bukan hanya mengakhiri perdebatan panjang soal angka, tetapi juga menandai era baru dalam kolaborasi penelitian geografis dan pengelolaan pegunungan tertinggi di dunia. Ke depan, pembaruan data seperti ini akan menjadi lebih penting mengingat meningkatnya aktivitas geologis, perubahan iklim, dan kebutuhan akurasi data untuk keselamatan serta pelestarian alam.

Bagi para pendaki dan pencinta alam, Everest tetap menjadi magnet yang tak tergantikan. Dan kini, dengan ketinggian resminya yang baru, Everest seolah berkata: “Aku masih tumbuh, dan tantanganku belum berakhir.”
Copyright © Tampang.com
All rights reserved