Gubernur Jawa Barat Pastikan Pemerintah Akan Tanggung Biaya Korban Kecelakaan Bus Wisata di Subang
Tanggal: 13 Mei 2024 11:23 wib.
Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memastikan bahwa biaya pengobatan korban luka dalam kecelakaan bus wisata di Kabupaten Subang akan ditanggung oleh pemerintah. Kecelakaan tersebut melibatkan bus rombongan dari SMK Lingga Kencana Kota Depok yang terjadi pada 11 Mei 2024 di Ciater. Kecelakaan tersebut menelan korban jiwa yang sangat menyedihkan, dengan 11 orang meninggal dunia, terdiri dari 9 orang murid, 1 orang guru, dan 1 warga lainnya.
Insiden tragis ini mengguncang hati banyak pihak, terutama keluarga korban dan masyarakat sekitar. Bus rombongan tersebut tengah dalam perjalanan menuju destinasi wisata ketika kecelakaan tersebut terjadi. Meskipun investigasi masih berlangsung untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan itu, Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memberikan jaminan bahwa pemerintah akan bertanggung jawab dalam menangani korban dan memastikan biaya pengobatan mereka sepenuhnya ditanggung.
Menanggapi hal ini, Gubernur Bey Machmudin menekankan pentingnya keselamatan dalam transportasi pariwisata. Beliau menyatakan bahwa pihak terkait akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan ketat terhadap armada bus pariwisata guna mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang. Langkah-langkah preventif dan penegakan aturan akan menjadi perhatian utama dalam upaya memastikan keselamatan para pelancong, terutama para pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa.
Sementara itu, keluarga korban dan komunitas sekolah SMK Lingga Kencana Kota Depok pun merasakan kepedihan yang mendalam atas kehilangan yang begitu tragis ini. Mereka mengharapkan adanya keadilan dan dukungan penuh dari pemerintah dalam menangani kasus ini.
Masyarakat juga menyoroti aspek regulasi dan pengawasan terhadap bus pariwisata. Mereka menilai bahwa tidak hanya keselamatan pengemudi dan penumpang yang harus dijamin, namun juga kualitas armada bus serta kepatuhan perusahaan bus terhadap standar keselamatan menjadi suatu hal yang krusial.
Dalam situasi yang sedemikian tragis, upaya pemulihan dan penanganan kasus menjadi fokus utama. Pemerintah daerah juga telah berkomitmen untuk memberikan dukungan psikologis bagi keluarga korban dan seluruh korban luka. Bantuan dalam bentuk pengobatan, perawatan, dan pemulihan akan menjadi prioritas utama dalam menghadapi dampak dari kecelakaan ini.