Gubernur Dedi Sebut Galian C yang Longsor di Cirebon Kurang Aman
Tanggal: 5 Jun 2025 09:02 wib.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti kejadian longsor di lokasi galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, yang terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025. Insiden tersebut mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka, yang tentunya menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Dalam pernyataannya, Gubernur Dedi menekankan pentingnya keamanan dalam kegiatan penambangan, terutama di lokasi-lokasi yang berisiko tinggi.
Sebelum meninjau lokasi tersebut sebagai Gubernur, Dedi Mulyadi pernah melakukan kunjungan ke area galian C Gunung Kuda. Dalam tinjauan itu, ia menemukan bahwa area galian tidak memenuhi standar keamanan yang seharusnya diterapkan dalam aktivitas penambangan. Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tersebut menghadapi risiko yang sangat besar, terutama dengan adanya potensi longsor yang dapat menyebabkan kecelakaan fatal.
Meskipun galian C Gunung Kuda memiliki izin operasi hingga Oktober 2025, Gubernur Dedi Mulyadi tidak tinggal diam. Ia telah mengambil langkah tegas dengan memerintahkan jajaran Pemprov Jawa Barat untuk menutup permanen perusahaan tambang yang beroperasi di lokasi tersebut. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kecelakaan yang telah menewaskan dan melukai sejumlah orang, di mana langkah preventif harus diutamakan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
Gubernur Dedi juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang terkena dampak dari insiden tragis ini. Ia merasa bahwa setiap nyawa yang hilang dalam kecelakaan semacam itu sangat berharga dan meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang. Dalam hal ini, Dedi Mulyadi berkomitmen untuk menegakkan regulasi yang ketat dalam kegiatan tambang, demi keselamatan masyarakat.
Proses penambangan yang tidak aman sering kali mengabaikan faktor lingkungan dan keselamatan pekerja, yang dapat berakibat fatal seperti yang terjadi di Gunung Kuda. Banyak pihak berharap agar keputusan Gubernur Dedi ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan tambang lainnya untuk selalu memprioritaskan keselamatan. Dalam upaya menjaga keseimbangan antara industri dan lingkungan, langkah-langkah preventif harus dilakukan dengan konsisten.
Gubernur Dedi Mulyadi menyebutkan perlunya evaluasi dan monitoring yang lebih intensif terhadap seluruh aktivitas penambangan di Jawa Barat. Langkah ini diharapkan mampu mencegah insiden yang merugikan masyarakat dan memastikan bahwa semua kegiatan industri tetap mematuhi standar yang ditetapkan.
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, diharapkan tidak akan ada lagi insiden serupa yang merugikan masyarakat. Dedi Mulyadi menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama, dan akan terus berusaha mengedepankan aspek keamanan dalam setiap kegiatan industri, baik itu galian C maupun sektor lainnya. Kejadian di Sungai Kuda ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan prosedur keamanan selama aktivitas penambangan.
Berkaca pada peristiwa ini, diharapkan semua pihak dapat lebih waspada dan aktif dalam menjaga keselamatan, baik bagi pekerja maupun masyarakat sekitar galian. Langkah tegas Gubernur Dedi Mulyadi dalam menutup lokasi galian yang tidak memenuhi syarat ini patut diapresiasi, dan semoga dapat mendorong perbaikan yang signifikan dalam industri pertambangan di Jawa Barat.