George Eastman: Sang Pelopor Fotografi Modern
Tanggal: 20 Des 2024 09:23 wib.
Kamera pada zaman dulu memiliki ukuran yang sangat besar, sebesar microwave. Bagi mereka yang ingin mengambil gambar, harus mempersiapkan peralatan lain seperti tripod besar, pelat kaca, dan berbagai zat kimia. Kondisi tersebut membuat George Eastman, pendiri Kodak, memutar otak saat ia harus membawa peralatan fotografi yang besar dan berat ketika berlibur ke Dominika pada tahun 1878. Biaya yang dikeluarkan untuk membawa peralatan fotografi itu mencapai ratusan dolar.
Namun, semuanya berubah ketika muncul formula kimia untuk menghasilkan satu gambar melalui kamera yang dibaca dan diuji coba oleh Eastman setelah membaca sebuah jurnal ilmiah. Proses pengembangan kamera yang sempurna membutuhkan waktu yang cukup panjang, hingga akhirnya Eastman berhasil menciptakan pelat kering, menghapus ketergantungan pada bahan kimia, dan mendirikan Eastman Dry Plate Company pada tahun 1881.
Dengan kerja kerasnya, tujuh tahun kemudian, Eastman berhasil menciptakan kamera analog modern Kodak. Berkat Kodak, peralatan berukuran besar tidak lagi diperlukan. Orang-orang hanya perlu membawa kamera berukuran sebesar genggaman tangan. Selain itu, Kodak juga memperkenalkan gambar warna-warni yang membuat perusahaan ini meraih kesuksesan besar.
Namun, nasib Kodak berubah drastis ketika pada tahun 2013, perusahaan ini bangkrut. Penyebabnya adalah karena mereka tak mau mendengarkan saran seorang karyawan. Pada tahun 1970-an, seorang insinyur di Kodak bernama Steve Sasson menemukan kamera digital. Temuan ini seharusnya menjadi peluang sukses lebih besar bagi Kodak.
Namun, para pemimpin Kodak tidak melihat potensi besar dari temuan kamera digital tersebut. Mereka melihat banyak kelemahan, seperti waktu pemrosesan yang lama, resolusi yang rendah, dan bobot yang besar. Mereka bahkan takut bahwa kamera digital akan mengakhiri keberadaan kamera analog dan mengakibatkan kebangkrutan perusahaan.
Sayangnya, dalam dua hingga tiga dekade berikutnya, kamera digital berhasil mengungguli kamera analog. Kodak kehilangan kesempatan untuk menjadi pelopor dalam menciptakan perangkat tersebut sehingga akhirnya tercatat sebagai perusahaan kamera analog yang bangkrut.
Perusahaan yang memulai dengan kesuksesan besar hingga mencapai kebangkrutan yang tragis. Sebuah pelajaran berharga bahwa mendengarkan saran dan terus berinovasi adalah kunci utama untuk menjaga eksistensi perusahaan dalam setiap era teknologi. Kekuatan transformasi digital menjadi penting bagi perusahaan foto yang tidak mampu mengimbangi persaingan.
Temuan kamera digital yang tidak dijadikan fokus utama perusahaan menyebabkan kesempatan besar terlewat. Hal ini membuktikan bahwa bisnis harus selalu siap berinovasi, beradaptasi, dan memperhatikan perubahan tren untuk tetap relevan di pasar yang selalu berubah.
Oleh karena itu, mendengarkan dan melibatkan ide-ide inovatif dari karyawan yang terlibat langsung dalam proses perusahaan akan menjadi kunci sukses dalam menjaga eksistensi bisnis di era digital saat ini. Dengan cara ini, perusahaan memiliki kesempatan untuk terus berkembang dan bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat.