Sumber foto: Google

Geger RM Padang di Cirebon Kena Razia Ormas, Gegara Pemilik Bukan Minang Asli

Tanggal: 30 Okt 2024 09:12 wib.
Media sosial belakangan ini digemparkan dengan momen rumah makan padang yang dirazia oleh ormas Minang karena pemilik bukanlah orang asli Minang. Kejadian ini terjadi di Cirebon, Jawa Barat, dan menarik perhatian banyak orang karena kontroversinya. 

RM Padang adalah salah satu rumah makan Padang yang cukup terkenal di Cirebon. Namun, belakangan ini, rumah makan tersebut menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Hal ini bermula ketika sebuah ormas yang mewakili komunitas Minang melakukan razia terhadap RM Padang tersebut. Mereka menuntut agar rumah makan tersebut ditutup karena pemiliknya bukanlah orang Minang asli.

Melansir informasi yang dikutip Ketua Persatuan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC), Eriyanto menyebut razia-razia RM Padang bermula dari pedagang asal Yogyakarta dan Tegal yang membuka usaha RM Padang di Cirebon tetapi mematok harga yang terlalu murah.

Eriyanto pun mengaku tak melarang siapapun membuat rumah makan Padang. Namun, ia tidak ingin hadirnya pemilik asal Jogja yang memberikan tarif murah dapat mematikan usaha mereka yang asli dari Minang dan sudah lama berdiri. 

Mereka menegaskan bahwa masakan yang disajikan tetap mengikuti resep otentik masakan Padang dan disajikan oleh juru masak yang sudah berpengalaman dalam menyajikan masakan khas Minang. Meskipun pemiliknya bukan orang Minang asli, mereka menegaskan bahwa hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah karena yang terpenting adalah keaslian resep dan cita rasa yang disajikan kepada para pelanggan.

Kontroversi ini pun menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak netizen yang memberikan pendapat dan komentar terkait insiden ini. Ada yang mendukung tindakan ormas karena dianggap sebagai bentuk pelestarian budaya, namun tidak sedikit pula yang menilai bahwa tindakan ormas tersebut terlalu berlebihan dan tidak mencerminkan semangat keberagaman budaya di Indonesia.

Selain itu, kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi para pelaku usaha kuliner untuk lebih memperhatikan aspek keberagaman budaya dalam mengelola bisnis kuliner. Memang, dalam mengelola bisnis kuliner, penting untuk tetap mempertahankan keaslian dan cita rasa dari masakan tersebut. Namun, hal itu seharusnya tidak menjadi alasan untuk menutup pintu bagi siapapun yang ingin menggeluti bisnis kuliner dengan mempersembahkan masakan dari berbagai daerah di Indonesia.

Kontroversi terkait rencana penutupan RM Padang di Cirebon oleh ormas Minang karena pemiliknya bukan orang Minang asli menjadi sorotan tajam di media sosial. Hal ini mengundang beragam pendapat dari masyarakat. Sementara pihak manajemen RM Padang membantah tudingan tersebut dengan menegaskan bahwa masakan yang disajikan tetap autentik. Di sisi lain, beberapa pihak mendukung tindakan ormas sebagai upaya pelestarian budaya. Hal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menghargai keberagaman budaya dalam mengelola bisnis kuliner di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved