Sumber foto: Google

Frekuensi Cuaca Ekstrem Meninngkat Dalam 5 Tahun Terakhir, Apa Penyebabnya ?

Tanggal: 2 Okt 2024 11:45 wib.
Cuaca ekstrem merupakan peristiwa cuaca yang di luar dari kebiasaan dan sering kali dapat menyebabkan dampak yang merugikan bagi manusia maupun lingkungan. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa frekuensi cuaca ekstrem meningkat secara signifikan di berbagai belahan dunia. Perubahan iklim dianggap sebagai salah satu penyebab utama dari peningkatan frekuensi cuaca ekstrem ini.

Menurut data yang dirilis oleh BMKG, terdapat peningkatan yang signifikan dalam frekuensi cuaca ekstrem seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, dan gelombang panas dalam lima tahun terakhir. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang serius karena cuaca ekstrem dapat berdampak buruk pada kehidupan manusia, pertanian, dan ekosistem. 

Salah satu penyebab utama dari peningkatan frekuensi cuaca ekstrem ini adalah perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia. Perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan emisi gas rumah kaca. Dampak dari perubahan iklim ini termasuk peningkatan suhu global, pola hujan yang tidak stabil, dan peningkatan intensitas badai.

Dampak dari perubahan iklim ini dapat memicu cuaca ekstrem seperti banjir bandang, kekeringan yang ekstrim, atau gelombang panas yang berkepanjangan. Hal ini tidak hanya berdampak pada kehidupan manusia, tetapi juga pada kesuburan tanah, musim tanam, dan ketersediaan sumber daya air. 

Selain perubahan iklim, faktor lain yang juga berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi cuaca ekstrem adalah aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Deforestasi, peningkatan polusi udara, dan perubahan tata guna lahan dapat memperburuk kondisi lingkungan dan meningkatkan risiko terjadinya cuaca ekstrem.

BMKG sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam monitoring dan peringatan dini terhadap cuaca ekstrem, memperingatkan bahwa perubahan iklim yang terus berlangsung dapat meningkatkan risiko terjadinya cuaca ekstrem di masa depan. Oleh karena itu, langkah-langkah adaptasi dan mitigasi perlu segera dilakukan untuk mengurangi dampak dari cuaca ekstrem yang semakin meningkat.

Upaya untuk mengatasi perubahan iklim dan cuaca ekstrem melibatkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan lembaga internasional. Peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, menggunakan energi terbarukan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca perlu menjadi prioritas dalam upaya menanggulangi perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved