Fenomena Langka Gunung Es Berukuran 2 Kali London Berputar 360 Derajat di Antartika
Tanggal: 8 Agu 2024 20:21 wib.
Gunung es kolosal berukuran dua kali lebih besar dari London berputar, yang setara dengan 2.550 kilometer persegi, baru-baru ini menjadi sorotan Ahli Kelautan Fisika. Fenomena langka ini terjadi di garis pantai Antartika yang jarang tersentuh. Gunung es ini memukau dengan kemampuannya untuk berputar 360 derajat, menciptakan pemandangan spektakuler di tengah lautan es Antartika. Fenomena alam yang menakjubkan ini menarik minat para peneliti dan masyarakat umum, serta menimbulkan pertanyaan tentang apa yang menyebabkan gunung es ini berputar.
Ahli Kelautan Fisika menyatakan bahwa gunung es kolosal yang berputar di Antartika adalah hasil dari kombinasi faktor lingkungan, termasuk arus laut dan angin. Kombinasi gaya tarik dari kedua faktor ini menyebabkan gunung es bergerak dan berputar, menciptakan fenomena yang jarang terjadi ini. Garis pantai Antartika, yang jarang dilalui manusia, menjadi saksi bisu dari keindahan yang tercipta oleh alam. Gunung es ini sudah ada sejak lama. Pada tahun 1986, gunung es terlepas dari garis pantai Antartika dan kemudian terjebak di Laut Weddell.
Fenomena langka ini juga menjadi sorotan utama dalam penelitian ilmiah. Para peneliti memberikan perhatian khusus pada pergerakan dan perilaku gunung es kolosal ini, dengan tujuan untuk memahami lebih dalam tentang pola-pola aliran dan perubahan iklim di wilayah Antartika. Perkembangan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang dinamika laut dan es di Antartika, yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan bagi pemahaman kita tentang perubahan iklim global.
Selain menjadi objek penelitian, fenomena gunung es kolosal yang berputar juga menarik minat masyarakat umum. Banyak orang terpesona oleh keindahan alam yang luar biasa ini. Gambar dan video fenomena ini menjadi viral di media sosial, menciptakan kekaguman dan kekaguman terhadap keajaiban alam. Tak heran, banyak wisatawan dan fotografer yang tertarik untuk menyaksikan fenomena ini secara langsung, meski akses ke garis pantai Antartika tidaklah mudah.