Fakta Mengerikan Kebakaran Glodok Plaza, Suhu Api di Atas 800 Derajat, Korban Sulit Dikenali
Tanggal: 31 Jan 2025 10:28 wib.
Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, menyisakan duka mendalam dan fakta-fakta mengerikan. Koordinator Pengendali Pemadam Kebakaran (Damkar) Budiman mengungkapkan bahwa suhu api dalam kebakaran ini mencapai lebih dari 800 derajat Celsius, membuat korban yang terjebak sulit dikenali.
Dalam sebuah pernyataan di kanal YouTube RJL 5 - Fajar Aditya, Budiman menjelaskan bahwa proses kremasi manusia normalnya membutuhkan suhu 600-800 derajat Celsius selama 1-2 jam untuk mengubah tubuh menjadi abu. Namun, kebakaran di Glodok Plaza berlangsung selama dua hari, sehingga wajar jika banyak korban yang sulit diidentifikasi.
"Rata-rata korban tidak dikenali. Saya berikan contoh, orang yang dikremasi dalam suhu 600-800 derajat Celsius dalam waktu 1-2 jam sudah menjadi abu. Apalagi ini, kebakaran di Glodok Plaza terjadi selama dua hari dalam proses pemadaman," ujar Budiman pada Kamis (30/1/2025).
Budiman juga mengungkapkan alasan kuat mengapa kebakaran ini mencapai suhu yang sangat tinggi. Salah satu indikatornya adalah bentuk besi habim, yaitu material penyangga gedung dari lantai delapan ke lantai sembilan yang mengalami pelengkungan parah akibat panas ekstrem.
"Kenapa saya bilang suhu api di atas 800 derajat Celsius? Karena, saya melihat di gedung itu terdapat besi habim yang digunakan sebagai penopang dari lantai 8 menuju lantai 9. Besi habim tidak akan bisa melengkung jika bukan karena panas derajat yang sangat tinggi," jelas Budiman.
Dalam kebakaran biasa, suhu api biasanya berkisar antara 400-600 derajat Celsius, tergantung pada material yang terbakar. Namun, dalam kebakaran hebat seperti di Glodok Plaza, dengan banyaknya material elektronik dan bahan mudah terbakar, suhu bisa meningkat drastis hingga lebih dari 800 derajat Celsius.
Proses pemadaman kebakaran di Glodok Plaza berlangsung selama dua hari, menunjukkan betapa sulitnya menaklukkan si jago merah di lokasi tersebut. Banyaknya barang elektronik, bahan plastik, dan kabel-kabel listrik diduga turut memperparah kebakaran dan membuat api sulit dipadamkan.
Selain itu, petugas pemadam kebakaran harus menghadapi hambatan akses, lantaran banyak ruangan di dalam gedung yang terkunci, sehingga membuat proses evakuasi dan pemadaman semakin terhambat.
Kebakaran besar seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya sistem keamanan kebakaran di gedung-gedung bertingkat, terutama yang memiliki banyak barang mudah terbakar. Beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk menghindari insiden serupa, antara lain:
Pengecekan sistem kelistrikan secara berkala, terutama di pusat perbelanjaan yang dipenuhi peralatan elektronik.
Pemasangan sistem pemadam kebakaran otomatis, seperti sprinkler dan detektor asap yang dapat bekerja dengan cepat.
Rencana evakuasi yang jelas dan mudah diakses, sehingga jika terjadi kebakaran, korban bisa segera menyelamatkan diri.
Pelatihan keselamatan kebakaran untuk pekerja dan penghuni gedung, agar mereka tahu cara bertindak jika menghadapi situasi darurat.
Kebakaran Glodok Plaza menjadi peringatan besar bagi masyarakat dan pengelola gedung untuk lebih memperhatikan aspek keamanan kebakaran. Dengan suhu api yang melebihi 800 derajat Celsius, kejadian ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan api jika tidak dikendalikan dengan cepat dan sistematis.