Sumber foto: iStock

Fakta Mengejutkan! 7 Hewan Ini Ternyata Pernah Jadi Pahlawan Perang dan Selamatkan Ribuan Nyawa

Tanggal: 17 Apr 2025 09:13 wib.
Saat membayangkan pahlawan perang, mungkin yang terlintas di benak kita adalah sosok prajurit bersenjata atau jenderal yang gagah berani. Namun, tahukah Anda bahwa sejumlah hewan juga pernah menjadi bagian penting dari sejarah peperangan? Tak hanya sekadar peliharaan, mereka menjalankan misi berisiko tinggi dan berkontribusi menyelamatkan ribuan nyawa manusia. Dari burung merpati hingga lebah, inilah deretan hewan luar biasa yang tercatat sebagai pahlawan dalam berbagai pertempuran.

1. Merpati: Kurir Udara Andalan di Tengah Perang

Merpati telah digunakan untuk menyampaikan pesan sejak abad ke-6 SM. Salah satu merpati legendaris adalah Cher Ami, yang berjasa mengantarkan pesan krusial di tengah tembakan musuh selama Perang Dunia I. Meski terluka parah, ia berhasil menyampaikan informasi penting yang menyelamatkan "Batalion yang Hilang" dari Divisi Infanteri ke-77 AS. Atas jasanya, Cher Ami dianugerahi Croix de Guerre oleh pemerintah Prancis.

2. Voytek Si Beruang Tentara

Voytek, seekor beruang cokelat yang diadopsi tentara Polandia di Iran selama Perang Dunia II, bukan hanya sekadar maskot. Ia tumbuh besar bersama pasukan, belajar memanggul peti amunisi, dan bahkan resmi tercatat sebagai tentara dengan pangkat kopral. Kisahnya yang heroik di Monte Cassino, Italia, membuatnya dikenang sebagai salah satu makhluk paling berani dalam sejarah militer.

3. Gajah: Raksasa Perang dari Masa Lalu

Dalam peperangan kuno, gajah digunakan sebagai alat tempur penghancur formasi musuh. Gajah dilengkapi senjata seperti paku di ujung gading, bahkan membawa menara tempur di punggungnya. Salah satu catatan penting tentang penggunaannya terjadi saat pasukan Alexander Agung menghadapi gajah Kekaisaran Persia di Pertempuran Gaugamela. Meskipun menakutkan, gajah akhirnya dianggap tidak efisien karena mudah panik dan sulit dikendalikan.

4. Unta: Pahlawan Padang Pasir

Unta telah menjadi kendaraan andalan di wilayah gersang sejak ribuan tahun lalu. Meski tidak secepat kuda, daya tahan tubuh unta terhadap dehidrasi dan panas membuatnya unggul dalam peperangan di gurun. Sejarah mencatat penggunaannya dalam pertempuran sejak 853 SM. Bahkan, pasukan Ottoman dan Sekutu masih mengandalkan unta dalam Perang Dunia I. Salah satu peristiwa terkenal adalah pemberontakan Arab yang dipimpin oleh T.E. Lawrence, alias "Lawrence of Arabia", yang menggunakan unta dalam strategi gerilya melawan pasukan Ottoman.

5. Kuda: Simbol Kejayaan Militer

Kuda adalah salah satu hewan pertama yang dijinakkan untuk keperluan militer. Peran kuda tercatat dalam sejarah sejak 5.000 tahun lalu, seperti pada peradaban Het yang mengandalkan kereta tempur. Dalam "Iliad" karya Homer, digambarkan bahwa pahlawan Perang Troya menaiki kereta kuda menuju medan laga. Meski pamornya menurun seiring kemajuan teknologi, serangan berkuda tetap berlangsung hingga Perang Dunia II, dengan salah satu serangan terakhir dilakukan oleh resimen Savoia Cavalleria Italia terhadap tentara Rusia tahun 1942.

6. Lumba-lumba: Intelijen Laut Berkekuatan Ekolokasi

Sejak 1960-an, Angkatan Laut Amerika Serikat melatih lumba-lumba hidung botol untuk mendeteksi ranjau bawah laut dan objek mencurigakan di pelabuhan militer. Kemampuan ekolokasi mereka sangat efektif dalam menemukan benda yang tak terlihat oleh penyelam manusia. Lumba-lumba ini dikerahkan selama Perang Teluk dan Perang Irak untuk membantu mengamankan perairan dari ancaman tersembunyi. Meski sempat beredar rumor bahwa mereka dilatih untuk menyerang, pihak militer membantah klaim tersebut.

7. Lebah: Senjata Kecil yang Menyengat

Bangsa kuno seperti Yunani dan Romawi memanfaatkan lebah sebagai "senjata biologis". Taktik menyerang musuh dengan melempar sarang lebah ke dalam benteng kota adalah hal yang umum dilakukan. Bahkan, pada tahun 69 SM, suku Heptakometes menggunakan madu beracun untuk membuat tentara Romawi keracunan dan tak berdaya. Salah satu kejadian unik terjadi dalam Pertempuran Tanga selama Perang Dunia I, di mana kawanan lebah menyerang pasukan Inggris dan Jerman, mengacaukan jalannya pertempuran.


Kesimpulan

Kisah-kisah ini membuktikan bahwa peran hewan dalam sejarah perang tidak bisa dianggap remeh. Mereka bukan hanya alat bantu, tapi mitra sejati manusia di medan pertempuran. Dengan kecerdasan, kekuatan, hingga naluri alaminya, para hewan ini menunjukkan bahwa keberanian tak mengenal spesies. Sejarah mencatat, dan dunia mengenang jasa mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved