Sumber foto: Google

Emisi Metana Tambang Batu Bara Indonesia Lebih Tinggi Dari Pada Karhutla

Tanggal: 30 Mar 2024 07:12 wib.
Tambang batu bara di Indonesia telah menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca, terutama metana, yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Data menunjukkan bahwa emisi metana dari tambang batu bara Indonesia lebih tinggi dari pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini menjadi perhatian serius karena dampak emisi metana terhadap pemanasan global lebih besar dibandingkan dengan karbon dioksida. 

Emisi metana dari tambang batu bara terjadi selama proses penambangan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaan batu bara. Sudah menjadi fakta bahwa setiap langkah dalam rantai pasokan batu bara dapat menyebabkan pelepasan metana ke atmosfer. Dalam proses penambangan, metana terlepas dari endapan batu bara. Penambangan batu bara terbuka, misalnya, adalah sumber utama emisi gas metana.

Di samping itu, pengangkutan batu bara dengan kapal, kereta api, dan truk juga dapat menyebabkan kebocoran metana. Selain itu, penyimpanan batu bara di tumpukan terbuka atau dalam gudang juga dapat menyebabkan emisi metana yang besar. Bahkan ketika batu bara digunakan sebagai bahan bakar, proses pembakaran juga dapat menghasilkan emisi metana.

Peringatan serius tentang tingginya emisi metana dari tambang batu bara di Indonesia harus menjadi perhatian utama bagi pemerintah, industri batu bara, dan masyarakat. Langkah-langkah proaktif harus diambil untuk mengurangi emisi tersebut dan menjaga lingkungan.

Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan menerapkan teknologi penangkapan dan pemurnian gas metana di tambang batu bara. Teknologi ini dapat menangkap metana yang terlepas selama proses penambangan serta mengolahnya menjadi energi bersih yang dapat digunakan untuk memasok kebutuhan energi tambang. Tidak hanya itu, pemantauan ketat terhadap proses penambangan, penanganan, dan pemrosesan batu bara juga perlu dilakukan untuk mengurangi kebocoran metana.

Selain itu, kebijakan yang mengatur penerapan teknologi ramah lingkungan di industri tambang batu bara perlu diperkuat dan ditegakkan. Pemerintah dapat memberikan insentif dan sanksi yang jelas untuk mendorong perusahaan tambang batu bara untuk menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Pemberdayaan masyarakat sekitar tambang batu bara juga perlu ditingkatkan. Masyarakat harus didorong untuk ikut serta dalam pengawasan terhadap kegiatan tambang batu bara dan melaporkan kebocoran atau kegiatan yang merugikan lingkungan. Melalui partisipasi aktif masyarakat, potensi kebocoran metana dari tambang batu bara dapat diminimalkan.

Kesadaran akan dampak lingkungan dari emisi metana tambang batu bara perlu tersebar luas di kalangan masyarakat. Kampanye edukasi tentang pentingnya mengurangi emisi metana tambang batu bara dan dampaknya terhadap perubahan iklim harus terus dilakukan agar seluruh pemangku kepentingan dapat berperan aktif dalam upaya mengurangi emisi tersebut.

Dengan adanya perhatian yang lebih besar terhadap emisi metana dari tambang batu bara, diharapkan bisa terjadi perubahan positif dalam mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Upaya bersama antara pemerintah, industri tambang batu bara, dan masyarakat dalam mengurangi emisi metana harus terus ditingkatkan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan alam kita.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved