Dubes Inggris "Dimarahi" Ibu di Gunungkidul Karena Salah Ngulek Sambal
Tanggal: 12 Mei 2025 22:48 wib.
Dalam kunjungan yang penuh warna dan kehangatan, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, mengunjungi Kabupaten Gunungkidul untuk mengenal lebih dekat budaya lokal dan kuliner yang kaya. Salah satu momen yang paling menarik dalam kunjungan ini adalah saat Dominic Jermey mencoba belajar mengulek sambal krecek, sebuah sambal khas yang biasanya disajikan dengan berbagai hidangan di daerah itu. Kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman belajar bagi Dominic, tetapi juga menampilkan kekayaan budaya kuliner Indonesia yang menarik perhatian.
Namun, suasana belajar jadi sedikit konyol ketika Dominic, yang belum terbiasa dengan cara mengulek sambal, mendapatkan teguran dari Sumarti, seorang ibu rumah tangga lokal yang sangat berpengalaman dalam membuat sambal. “Kalo begini nguleknya salah, nanti rasanya hambar,” ujar Sumarti dengan nada bercanda namun tegas. Kalimat tersebut disampaikan sambil tertawa, menyiratkan keakraban dan kehangatan hubungan yang terjalin antara budaya Inggris dan Indonesia. Sumarti berusaha menunjukkan teknik yang tepat untuk mengulek sambal krecek yang benar, agar Duta Besar Inggris itu bisa merasakan cita rasa otentik dari sambal tersebut.
Dominic Jermey tidak mau kalah dan mencoba mengikuti arahan Sumarti. Dengan penuh semangat, ia berusaha mengerjakan semua instruksi yang diberikan sambil disaksikan oleh beberapa warga setempat yang ikut meramaikan suasana. Momen ini bukan hanya menonjolkan tantangan dalam belajar mengulek sambal, tetapi juga menunjukkan bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan antara budaya yang berbeda. Keberanian Dominic untuk mencoba sesuatu yang baru dan belajar dari orang lokal adalah contoh nyata dari diplomasi budaya yang diusung oleh negara-negara di dunia.
Selain mengulek sambal, kunjungan Duta Besar Inggris ini juga diisi dengan mencicipi berbagai hidangan tradisional yang terkenal di Gunungkidul. Salah satu hidangan yang berhasil mencuri perhatian Dominic adalah gudeg, masakan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan kelapa dan rempah-rempah. Setelah mencicipi, Dominic pun berkomentar dengan penuh rasa kagum, “Oohh enak banget. Manis ya.” Kata-katanya ini menunjukkan kekagumannya terhadap kelezatan makanan tradisional Indonesia yang beragam.
Di sisi lain, Dominic juga mencoba sayur pepaya yang merupakan salah satu sayuran yang sering disajikan di berbagai meja makan masyarakat Gunungkidul. Pengalaman kuliner ini membuatnya semakin terpesona dengan keanekaragaman rasa dan cara penyajian makanan di Indonesia. Setiap suapan memberikan pengalaman baru yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menawarkan wawasan tentang tradisi dan kebiasaan masyarakat setempat.
Kunjungan Dominic Jermey ke Kabupaten Gunungkidul ini bukan hanya sekadar tugas diplomatik, tetapi juga upaya untuk menumbuhkan pemahaman dan apresiasi terhadap budaya Indonesia. Melalui kegiatan sederhana seperti mengulek sambal krecek dan mencicipi berbagai hidangan tradisional, jembatan komunikasi antarbudaya semakin terjalin erat. Kebersamaan dan tawa yang dibagikan selama kegiatan ini menciptakan kenangan yang berharga, tidak hanya bagi Dominic, tetapi juga bagi masyarakat Gunungkidul yang menyambutnya dengan hangat. Momen-momen ini mengingatkan kita bahwa makanan dan interaksi budaya adalah hal yang tak terpisahkan, menghidupkan persahabatan dan saling pengertian di antara berbagai bangsa.