DPR, Penurunan Biaya Haji 2025 Jadi Angin Segar Bagi Rakyat di Tengah Ekonomi Lesu
Tanggal: 12 Jan 2025 20:15 wib.
Tampang.com | Keputusan penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun 1446 H/2025 M menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia, khususnya calon jemaah haji yang telah lama menunggu giliran keberangkatan. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengapresiasi keputusan tersebut, yang dinilai sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.
Keputusan penurunan BPIH ini diambil dalam rapat kerja antara DPR dan Kementerian Agama yang membahas biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk kepedulian pemerintah dan DPR terhadap masyarakat, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang berdampak pada kondisi perekonomian dalam negeri.
“Kami di DPR menyadari bahwa penyelenggaraan ibadah haji harus tetap berjalan dengan kualitas layanan yang baik, namun juga harus mempertimbangkan kemampuan masyarakat. Penurunan biaya ini menjadi angin segar bagi rakyat, terutama di tengah ekonomi yang sedang lesu,” ujar Cucun dalam pernyataannya pada Jumat (12/1/2025).
Penurunan BPIH ini diharapkan dapat meringankan beban calon jemaah haji, yang sebelumnya harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menunaikan rukun Islam kelima. Tahun sebelumnya, BPIH mengalami kenaikan akibat berbagai faktor, seperti fluktuasi nilai tukar rupiah dan inflasi di Arab Saudi. Namun, dengan pengelolaan anggaran yang lebih efisien dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah, biaya haji tahun 2025 berhasil diturunkan tanpa mengurangi kualitas layanan.
Menurut Cucun, penurunan biaya ini mencerminkan upaya DPR dan pemerintah untuk memastikan bahwa ibadah haji tetap terjangkau oleh masyarakat luas. “Kami berharap keputusan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk melayani rakyatnya,” tambahnya.
Keputusan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat, khususnya calon jemaah haji yang telah lama menunggu keberangkatan. Banyak dari mereka merasa terbantu dengan adanya penurunan biaya di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.
“Penurunan biaya ini sangat berarti bagi kami yang sudah lama menabung untuk berangkat haji. Kami merasa diperhatikan oleh pemerintah,” ujar Siti Aminah, seorang calon jemaah haji asal Jawa Tengah.
Meski penurunan biaya haji menjadi langkah positif, Cucun Ahmad Syamsurijal mengingatkan bahwa tantangan dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap ada. Pemerintah dan DPR harus memastikan bahwa layanan haji tetap berjalan dengan kualitas terbaik, meski biaya telah diturunkan. Hal ini mencakup aspek akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga layanan kesehatan bagi para jemaah selama di Tanah Suci.
“Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa penyelenggaraan haji berjalan lancar, tanpa ada pengurangan kualitas layanan. Penurunan biaya harus diiringi dengan efisiensi yang tepat,” tegas Cucun.
Penurunan biaya haji ini juga menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam membantu masyarakat di tengah perekonomian yang sedang lesu. Dengan daya beli masyarakat yang menurun akibat tekanan ekonomi global, keputusan ini menjadi kebijakan yang sangat relevan untuk mendukung rakyat.
“Kami berharap kebijakan ini tidak hanya membantu calon jemaah haji, tetapi juga memberikan optimisme kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap kebutuhan mereka,” tutup Cucun.
Penurunan biaya haji tahun 2025 adalah keputusan penting yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Dengan kebijakan ini, pemerintah dan DPR menunjukkan komitmennya untuk mendukung kebutuhan rakyat, khususnya dalam menjalankan ibadah. Semoga keputusan ini dapat menjadi inspirasi bagi kebijakan lain yang lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat di masa mendatang.