Ditunda Lagi Hingga Dua Kali, Sekolah di Balikpapan Belum Nnikmati Makan Bergizi Gratis
Tanggal: 14 Jan 2025 05:35 wib.
Program makan bergizi gratis (MBG) yang dirancang untuk para pelajar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kembali mengalami penundaan untuk kedua kalinya. Program ini sebelumnya dijadwalkan mulai berjalan pada awal tahun, namun hingga saat ini pelaksanaannya masih belum terealisasi. Penundaan tersebut disebabkan oleh persiapan yang belum selesai, seperti disampaikan oleh petugas dari Badan Gizi Nasional (BGN) dalam sebuah pernyataan resmi.
Menurut keterangan BGN, jadwal pelaksanaan program MBG belum final dan kemungkinan besar akan ada perubahan terkait sekolah-sekolah penerima manfaat. “Kami sedang berupaya menyelesaikan detail teknis, termasuk distribusi makanan bergizi dan daftar sekolah yang akan menjadi prioritas penerima manfaat,” ujar salah satu petugas BGN saat ditemui di kantor mereka, Senin (13/1/2025). Penundaan ini tentu menjadi perhatian banyak pihak, terutama para orang tua dan tenaga pendidik yang berharap program ini segera dilaksanakan.
Program MBG sendiri digagas sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi para pelajar. Kota Balikpapan dipilih sebagai salah satu wilayah prioritas karena tingginya angka kasus malnutrisi yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah daerah bersama BGN telah menyusun skema pemberian makanan bergizi gratis untuk pelajar tingkat SD hingga SMP, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan prestasi akademik mereka.
Namun, realisasi program ini menemui berbagai kendala. Salah satu hambatan utama adalah proses pengadaan bahan makanan yang masih memerlukan penyelarasan dengan standar gizi yang ditetapkan. Selain itu, logistik distribusi ke sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai wilayah Balikpapan juga menjadi tantangan tersendiri. “Kami ingin memastikan bahwa semua makanan yang diberikan benar-benar memenuhi standar gizi dan aman dikonsumsi. Ini membutuhkan waktu untuk koordinasi dengan berbagai pihak,” tambah petugas BGN.
Tidak hanya itu, perubahan daftar sekolah penerima manfaat juga menjadi salah satu penyebab penundaan. Awalnya, program ini direncanakan untuk menjangkau sekitar 50 sekolah di Balikpapan, namun jumlah tersebut mungkin akan direvisi. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kapasitas logistik yang tersedia serta kebutuhan gizi di setiap sekolah. “Kami memprioritaskan sekolah-sekolah yang berada di daerah dengan tingkat kerentanan gizi tinggi,” jelas BGN.
Penundaan program ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Banyak orang tua yang merasa kecewa karena program yang sudah sangat dinanti-nantikan ini belum kunjung terlaksana. “Anak-anak kami sangat membutuhkan makanan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Kami berharap pemerintah segera menyelesaikan kendala ini,” kata salah satu orang tua siswa dari Balikpapan Utara.
Di sisi lain, pihak sekolah juga menyuarakan harapan mereka agar program MBG dapat segera direalisasikan. Menurut salah satu kepala sekolah di Balikpapan, program ini sangat penting untuk membantu siswa yang kurang mampu mendapatkan asupan gizi yang cukup. “Kami mendukung penuh program ini dan siap bekerja sama untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar,” ujarnya.
Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan berjanji akan mempercepat persiapan program MBG agar segera dapat dinikmati oleh para pelajar. Walikota Balikpapan juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menyukseskan program ini. “Kami sedang mengupayakan solusi terbaik agar program ini tidak lagi mengalami penundaan. Anak-anak kita adalah masa depan bangsa, dan kebutuhan mereka harus menjadi prioritas,” kata Walikota.
Dengan berbagai tantangan yang masih harus diatasi, masyarakat Balikpapan tetap berharap program makan bergizi gratis ini segera terealisasi. Program ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar, tetapi juga sebagai langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan berprestasi.