Sumber foto: Google

Dirut Bulog Dicopot, Diganti Mayjen Novi Helmy Prasetya

Tanggal: 8 Feb 2025 17:06 wib.
Tampang.com | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menunjuk Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Ia menggantikan Wahyu Suparyono, yang baru menjabat sebagai Dirut Bulog sejak September 2024.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak karena Wahyu Suparyono belum genap satu tahun menduduki posisi tersebut. Sebelumnya, ia menggantikan Bayu Krisnamurthi yang hanya menjabat selama 10 bulan, sejak 1 Desember 2023.

Mayjen Novi Helmy Prasetya saat ini tercatat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. Pengangkatan seorang perwira tinggi TNI untuk memimpin Bulog ini menunjukkan arah kebijakan pemerintah yang semakin mengedepankan stabilitas dan ketahanan pangan nasional dengan pendekatan yang lebih tegas.


Erick Thohir dan Alasan Pergantian Dirut Bulog


Dalam keterangannya, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa perubahan kepemimpinan di Bulog bertujuan untuk memperkuat peran lembaga tersebut dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Erick menilai bahwa dengan latar belakang militernya, Mayjen Novi Helmy Prasetya diharapkan mampu membawa disiplin, efisiensi, dan strategi yang lebih matang dalam distribusi logistik pangan.

"Bulog memiliki peran krusial dalam memastikan ketersediaan beras dan pangan strategis lainnya bagi masyarakat. Dengan kepemimpinan baru, kami ingin memastikan bahwa Bulog semakin kuat dan dapat menjalankan tugasnya dengan optimal," ujar Erick Thohir dalam keterangan resmi.

Meski tidak dijelaskan secara rinci alasan pencopotan Wahyu Suparyono, beberapa pihak menduga bahwa keputusan ini berkaitan dengan tantangan besar yang dihadapi Bulog dalam beberapa bulan terakhir, seperti penyaluran bantuan pangan, stabilisasi harga beras, dan pengelolaan impor beras.


Tantangan yang Dihadapi Dirut Baru


Sebagai pimpinan baru Bulog, Mayjen Novi Helmy Prasetya akan menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya. Beberapa isu utama yang harus segera ditangani antara lain:

1. Stabilisasi Harga Beras
Harga beras yang terus mengalami fluktuasi menjadi perhatian utama masyarakat. Bulog perlu memastikan distribusi beras dapat berjalan dengan baik dan mampu menekan harga di pasaran agar tetap terjangkau.

2. Cadangan Beras Pemerintah (CBP)
Persediaan beras Bulog harus dikelola dengan lebih efektif untuk menghindari kelangkaan dan memastikan stok pangan nasional tetap aman.

3. Pengelolaan Impor Beras
Kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah harus dikendalikan dengan baik agar tidak merugikan petani lokal, tetapi tetap menjaga kebutuhan pangan masyarakat.

4. Distribusi Bantuan Pangan
Bulog memiliki peran penting dalam penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan. Efisiensi dan ketepatan sasaran menjadi faktor utama yang harus diperhatikan oleh kepemimpinan baru.

5. Modernisasi dan Digitalisasi Sistem Logistik
Dengan meningkatnya kebutuhan pangan, Bulog harus beradaptasi dengan teknologi untuk memastikan distribusi logistik berjalan lebih cepat dan transparan.


Respon Publik dan Harapan ke Depan


Pengangkatan Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Dirut Bulog menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat. Sebagian menilai bahwa latar belakang militernya akan membawa kedisiplinan dan ketegasan dalam menjalankan tugasnya. Namun, ada juga yang mempertanyakan apakah seorang perwira tinggi TNI memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola sektor pangan dan logistik.

Masyarakat berharap bahwa kepemimpinan baru ini dapat membawa perubahan positif, terutama dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Dengan tantangan besar yang ada, keputusan Erick Thohir menunjuk Mayjen Novi Helmy Prasetya diharapkan dapat membawa Bulog ke arah yang lebih baik.

Sebagai lembaga yang berperan dalam ketahanan pangan nasional, Bulog harus mampu memastikan ketersediaan dan distribusi pangan berjalan lancar, demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved