Direktur Indonesia Political Review, MBG Belum Sempurna Mari Sama-Sama Perbaiki!
Tanggal: 25 Apr 2025 11:30 wib.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi salah satu terobosan besar dalam agenda pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Sejak mulai dilaksanakan pada akhir 2024, program ini telah memberikan manfaat kepada sekitar 3 juta anak dalam waktu empat bulan. Target ambisiusnya adalah menjangkau 82,9 juta anak di seluruh Indonesia mulai September 2025.
MBG tak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak usia sekolah, tetapi juga memiliki efek sosial dan ekonomi yang luas. Dengan ribuan dapur komunitas yang dibuka di berbagai wilayah, program ini menyerap banyak tenaga kerja lokal, mendorong pertumbuhan UMKM kuliner, dan memperkuat peran ibu rumah tangga di sektor produktif.
Salah satu keunggulan program ini terletak pada dampaknya terhadap sektor pertanian. Bahan pangan MBG sebagian besar disuplai dari petani lokal, sehingga mendukung produktivitas dan distribusi hasil pertanian secara langsung di tingkat komunitas.
"Ini bukan sekadar bantuan sosial. MBG adalah strategi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang," kata Iwan Setiawan, Direktur Indonesia Political Review, dalam sebuah wawancara menanggapi perkembangan terbaru dari implementasi MBG.
Meski menuai banyak pujian, tak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan MBG masih memiliki sejumlah tantangan. Mulai dari variasi kualitas makanan, keterlambatan distribusi, hingga perlunya digitalisasi sistem pembayaran di lapangan.
“Benar, MBG belum sempurna. Tapi jangan buru-buru menolak. Mari sama-sama perbaiki kualitas makanan, digitalisasi sistem pembayaran, dan kolaborasi pusat-daerah,” ujar Iwan Setiawan.
Pernyataan ini sekaligus menjadi ajakan kepada masyarakat dan pemangku kebijakan agar melihat MBG sebagai program bersama yang bisa ditingkatkan secara kolaboratif.
Untuk mencapai target 82,9 juta anak, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi sangat penting. Banyak kepala daerah yang mulai berinisiatif menyiapkan infrastruktur dapur komunitas dan melakukan pelatihan tenaga kerja lokal untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Di sisi lain, masyarakat sipil dan dunia usaha juga diharapkan dapat berperan aktif, baik melalui dukungan logistik, teknologi, maupun pelatihan kewirausahaan kepada para pelaku dapur komunitas.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah langkah strategis pemerintah untuk menciptakan generasi emas Indonesia. Meski belum sempurna, manfaatnya sudah mulai terasa di masyarakat. Dengan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, petani lokal, hingga masyarakat, MBG berpotensi menjadi salah satu program paling berdampak dalam sejarah pembangunan sosial Indonesia.
Sebagaimana ditegaskan Iwan Setiawan, mari kita tidak hanya mengkritik, tetapi juga ikut memperbaiki dan menjaga keberlanjutan program ini untuk masa depan bangsa.