Di Indonesia, Total Biaya KPR Hampir 2 Kali Harga Rumah
Tanggal: 25 Apr 2025 11:36 wib.
Yang lagi KPR atau sudah lunas, coba share pengalamannya dong. Pertanyaan ini belakangan viral di media sosial setelah warganet ramai-ramai membahas realita menyakitkan dalam pembiayaan rumah lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Banyak netizen yang berbagi saran dan pengalaman dalam mengambil KPR. Tidak sedikit yang menyarankan untuk tidak mengambil KPR sama sekali, karena merasa beban bunga bank sangat tinggi dan bisa membuat total biaya rumah menjadi hampir dua kali lipat dari harga aslinya.
Menurut perencana keuangan Andy Nugroho, hal tersebut bukan mitos. Ia mengonfirmasi bahwa total uang yang dikeluarkan untuk KPR memang bisa mendekati atau bahkan melebihi dua kali lipat dari harga rumah awal, tergantung pada suku bunga dan tenor yang diambil.
"Misalnya harga rumah Rp 500 juta. Bunga KPR 5 persen per tahun. Tenor 15 tahun. Jadi, tiap tahun bunganya adalah Rp 25 juta," jelas Andy saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (17/4/2025).
"Dalam 15 tahun, total bunga yang dibayarkan bisa mencapai Rp 375 juta. Jadi, total uang yang dibayarkan menjadi Rp 875 juta, belum termasuk biaya lainnya,” tambahnya.
Andy juga mengingatkan bahwa biaya yang muncul saat mengambil KPR tidak hanya soal cicilan dan bunga. Ada pula biaya administrasi, notaris, asuransi properti, hingga biaya provisi dari bank. “Kalau ditotal, ini bisa menambah 5–10 persen lagi dari harga rumah,” katanya.
Sebagai contoh, rumah seharga Rp 500 juta bisa menelan total biaya hampir Rp 900 juta sampai Rp 950 juta jika dihitung semua pengeluaran sampai pelunasan.
Di media sosial, terutama Twitter dan TikTok, banyak warganet yang membagikan kisah nyata mereka. Ada yang menyesal karena tidak memahami skema bunga efektif, ada pula yang bersyukur karena rumah tersebut kini nilainya naik dua kali lipat dari harga beli.
“Dulu saya ambil rumah KPR 400 juta, sekarang total lunasnya hampir 800 juta. Tapi harga pasaran rumah saya sekarang udah 1,2 miliar. Jadi ya ada untungnya juga sih,” tulis akun @rumahminimalis.
Namun, ada juga yang merasa terjebak. “Kalau bisa nabung dulu, beli cash. Jangan sampai 15 tahun bayar bunga terus, padahal belum tentu nilai rumahnya naik sesuai harapan,” kata akun @investordesa.
Banyak perencana keuangan menyarankan untuk menghitung dengan detail sebelum mengambil KPR, termasuk memahami skema bunga flat vs bunga efektif. Jangan hanya tergoda promo DP 0 persen atau cicilan ringan awal.
“Ambil KPR memang solusi realistis, tapi pahami bahwa Anda bukan cuma membeli rumah, tapi juga membeli waktu dan bunga bank. Pastikan keputusan itu sesuai dengan kondisi keuangan pribadi,” pungkas Andy.