Desakan Serikat Buruh Terkait Kecelakaan Kerja di PT ITSS Morowali

Tanggal: 20 Jun 2024 19:58 wib.
Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) Industri Morowali Industrial Park mendesak Kementerian Perindustrian untuk melakukan investigasi menyeluruh atas kecelakaan kerja berulang di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah. Menurut ketua SBIPE IMIP Morowali, Henry Foord Bebas, insiden kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan tersebut mencerminkan kurangnya prioritas terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden terbaru terjadi pada Kamis (13/6) malam pukul 22.20 WITA, dimana ledakan di tungku perusahaan menyebabkan dua pekerja mengalami luka serius. Henry Foord Bebas menyatakan bahwa kedua pekerja yang menjadi korban insiden tersebut, yakni Jekmaryono dan Yudarlan, saat ini masih dirawat akibat luka-luka yang mereka alami. Salah satu korban, Yudarlan, bahkan harus menjalani operasi besar karena serpihan baja yang masuk ke dalam perutnya.

Pada sebelumnya, PT ITSS juga pernah mengalami kecelakaan serupa pada 24 Desember 2023, dimana ledakan di tungku pabrik smelter menewaskan 21 pekerja dan melukai puluhan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kecelakaan kerja di PT ITSS bukanlah insiden pertama, dan mencerminkan kurangnya perhatian terhadap keselamatan kerja yang merupakan kewajiban perusahaan.

Meskipun pihak manajemen PT IMIP membantah bahwa kecelakaan terjadi akibat ledakan di tungku smelter, namun desakan untuk melakukan investigasi menyeluruh tidak lantas melemah. Serikat buruh menuntut agar pemerintah menegakkan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih ketat, mengingat industri smelter memiliki risiko tinggi yang memerlukan regulasi yang sangat ketat.

Menyikapi desakan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian akan berkoordinasi dengan manajemen PT ITSS dan PT IMIP untuk memastikan ketaatan terhadap regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku. Langkah ini diambil sebagai upaya menegakkan standar yang tepat dalam industri smelter yang memiliki risiko tinggi.

Sebelumnya, tim inspeksi dari Kementerian Perindustrian juga telah merekomendasikan perbaikan penting setelah ledakan fatal pada Desember 2023 yang menelan korban jiwa. PT ITSS dianjurkan untuk melakukan beberapa perbaikan esensial guna meningkatkan keselamatan operasional, termasuk penyusunan peta risiko di area furnace (tungku pembakaran) dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, memastikan implementasi perbaikan sesuai dengan SOP (prosedur operasi standar) yang memiliki struktur tanggung jawab berjenjang, serta melakukan kalibrasi berkala terhadap alat ukur dan arus listrik.

Tuntutan investigasi menyeluruh terkait kecelakaan kerja di PT ITSS Morowali memang sesuai dengan upaya menegakkan keselamatan kerja yang merupakan hak setiap pekerja. Perlu adanya langkah konkret tidak hanya dari pihak perusahaan, namun juga pemerintah dan otoritas terkait untuk memastikan bahwa regulasi keselamatan dan kesehatan kerja ditegakkan secara konsisten, sehingga insiden kecelakaan kerja yang merenggut nyawa dan melukai pekerja dapat diminimalisir secara signifikan. Jokowi dapat terus mendorong dan memastikan perlindungan terhadap pekerja industri, termasuk bagaimana aspek penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di dalam hubungan ketenagakerjaan hilirisasi yang ada di Morowali untuk turut menjaga keamanan dan kesejahteraan pekerja di wilayah tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved