Sumber foto: Google

Desa Gelap Gulita, Gunung Lewotobi Kembali Meletus Dahsyat

Tanggal: 21 Jun 2025 08:31 wib.
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus, Selasa (17/6/2025) pukul 17.41 Wita. Letusan dahsyat yang terjadi ini membuat suasana di desa-desa sekitar lereng gunung, termasuk Desa Pululera, tampak gelap gulita. Hujan abu dan kerikil yang menyertai letusan membuat kondisi lingkungan semakin tidak aman bagi warga yang tinggal di area tersebut.

Paulus Sanga Tukan, seorang tokoh masyarakat dan Kepala Desa Pululera, menjelaskan bahwa warganya saat ini terjebak di dalam desa karena hujan abu yang terus menerjang wilayah tersebut. "Kondisi di sini sangat mengkhawatirkan. Banyak warga yang tidak bisa keluar untuk mencari perlindungan karena jalanan tertutup abu dan kerikil," ungkap Paulus. Ia juga menyampaikan bahwa banyak rumah yang tertutup abu vulkanik, membuat keadaan di desa menjadi sulit.

Letusan Gunung Lewotobi ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Namun, intensitas erupsi kali ini tergolong sangat dahsyat, sehingga pihak berwenang memutuskan untuk menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas. Ini menunjukkan bahwa risiko erupsi lebih lanjut dan ancaman terhadap keselamatan warga menjadi sangat serius.

Pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat telah mengeluarkan peringatan kepada warga yang tinggal di sekitar gunung dan mendesak mereka untuk tetap berada di rumah jika tidak ada kebutuhan mendesak untuk keluar. Kontrol akses ke daerah sekitar gunung juga diperketat mengingat kondisi yang membahayakan. Pihak berwenang meminta bantuan kepada pemerintah daerah untuk segera membantu evakuasi jika diperlukan dan memberikan bantuan darurat kepada warga yang terkena dampak erupsi.

Masyarakat di sekitar gunung, khususnya Desa Pululera, mulai merasakan dampaknya secara langsung. Kebakaran lahan pertanian dan ladang yang menjadi sumber penghidupan mereka tidak dapat dihindari. Tanaman yang terpapar abu vulkanik akan mengalami kesulitan untuk tumbuh, yang dapat berimbas pada ketahanan pangan lokal. Banyak petani yang terpaksa menunda aktivitas pertanian mereka hingga situasi membaik.

Kondisi cuaca juga memperparah bencana ini. Setelah letusan, hujan lebat mengguyur area tersebut, menciptakan risiko lahar panas yang berpotensi mengalir ke bawah menuju pemukiman. Hal ini menjadi perhatian serius bagi otoritas setempat agar segera melakukan langkah-langkah mitigasi bencana yang efektif.

Tingginya intensitas aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi Laki-Laki ini mengingatkan kembali masyarakat tentang pentingnya kesiap-siagaan menghadapi bencana alam. Edukasi mengenai cara-cara menghadapi bencana dan tindakan preventif perlu terus dilakukan untuk mengurangi risiko yang dihadapi masyarakat.

Masyarakat menunggu informasi lebih lanjut dari pihak berwenang mengenai status terkini Gunung Lewotobi dan kemungkinan evakuasi. Saat ini, semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga keselamatan warga di sekitar gunung yang sedang beraktivitas tinggi ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved