Sumber foto: iStock

Daun Surga dari Kalimantan yang Mengguncang Pasar Dunia: Kratom, Si Tanaman Kontroversial yang Dicari Amerika dan Eropa

Tanggal: 19 Apr 2025 19:22 wib.
Indonesia kembali mencuri perhatian dunia lewat salah satu tanaman herbalnya yang tumbuh subur di Kalimantan. Namanya kratom atau dalam istilah ilmiahnya disebut Mitragyna speciosa. Tanaman ini tidak hanya populer karena manfaat medisnya, tetapi juga karena statusnya yang kontroversial di negeri sendiri meskipun menjadi primadona ekspor ke luar negeri.

Menurut Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, kratom asal Indonesia mendominasi pasar Amerika Serikat secara signifikan. Dalam sebuah seminar yang digelar di Menara Kadin, Jakarta, Rosan mengungkapkan fakta mengejutkan: 96 persen kratom yang diimpor Amerika Serikat berasal dari Indonesia. Fakta ini membuka mata banyak pihak bahwa kratom memiliki nilai ekonomi yang sangat besar jika dikelola dengan tepat.

Kratom yang tumbuh liar di berbagai wilayah Kalimantan telah lama digunakan secara tradisional oleh masyarakat lokal. Mereka memanfaatkannya sebagai penambah stamina dan pereda rasa sakit. Kini, tanaman ini mulai naik daun di kancah global, khususnya sebagai suplemen kesehatan dan alternatif pengobatan.

Tak hanya Amerika, beberapa negara di kawasan Eropa juga mulai menunjukkan minat besar terhadap kratom. Permintaan terhadap tanaman ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Sayangnya, meskipun Indonesia merupakan eksportir utama, kratom belum bisa dijual secara bebas di dalam negeri. Mengapa?


Status Perdagangan Kratom di Indonesia: Belum Jelas, Tapi Potensial

Walau sudah jadi komoditas ekspor yang menjanjikan, kratom masih belum memiliki payung hukum yang jelas di pasar domestik. Bahkan, tanaman ini sempat masuk ke dalam daftar narkotika golongan 1, yang membuat distribusinya sangat dibatasi.

Namun, setelah sejumlah kajian dan diskusi antara berbagai pihak, status kratom kini tidak lagi setegas sebelumnya. Meski begitu, belum ada regulasi yang secara spesifik mengatur perdagangan kratom di pasar lokal. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa selama ini, semua kratom yang diproduksi di Indonesia hanya ditujukan untuk ekspor. Dengan kata lain, potensi bisnis ini belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat dalam negeri.


Mengenal Kratom: Daun Ajaib dari Kalimantan

Menurut WebMD, kratom termasuk dalam keluarga kopi (Rubiaceae) dan tumbuh secara alami di wilayah Asia Tenggara, terutama di Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Di luar negeri, daun kratom biasanya dikeringkan lalu diseduh menjadi teh, dimasukkan dalam kapsul, bahkan dihisap seperti tembakau.

Kandungan aktif dalam kratom yang paling dikenal adalah mitragynine dan 7-hydroxymitragynine, dua senyawa yang berinteraksi langsung dengan reseptor opioid di otak. Meski efeknya mirip dengan opioid seperti morfin, kratom diklaim memiliki efek samping yang lebih ringan, sehingga kerap dijadikan sebagai alternatif alami untuk mengatasi rasa sakit, depresi, dan bahkan kecanduan opioid.


Potensi Kesehatan: Lebih dari Sekadar Pereda Nyeri

Penelitian awal terhadap kratom menunjukkan bahwa tanaman ini berpotensi sebagai antidepresan alami dan penekan nafsu makan. Dalam salah satu studi pada hewan, konsumsi kratom menurunkan kadar kortikosteron – hormon yang berkaitan dengan stres dan depresi. Penurunan hormon ini menjadi indikator bahwa kratom bisa membantu dalam mengelola gejala gangguan mental ringan.

Selain itu, dalam penelitian lain, kratom mampu menekan nafsu makan dengan memengaruhi hipotalamus, bagian otak yang mengatur rasa lapar. Jika dikembangkan lebih lanjut, kratom bahkan bisa menjadi alternatif alami dalam program pengelolaan berat badan. Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar penelitian masih dilakukan pada hewan, sehingga uji klinis pada manusia masih sangat diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.


Peluang Besar, Tapi Perlu Langkah Bijak

Meskipun kratom punya prospek cerah sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia, pemerintah perlu memperhatikan beberapa aspek penting sebelum mengembangkan tanaman ini lebih luas:



Regulasi yang jelas agar perdagangan kratom di dalam negeri bisa berlangsung aman dan terkontrol


Standarisasi produk untuk menjaga kualitas ekspor dan menjamin keamanan konsumsi


Edukasi kepada masyarakat tentang manfaat, risiko, dan penggunaan yang tepat



Dengan pasar luar negeri yang terus tumbuh dan potensi lokal yang melimpah, kratom bisa menjadi peluang ekonomi baru yang sangat menjanjikan bagi Indonesia. Namun, tanpa pengawasan dan payung hukum yang memadai, tanaman ini bisa berubah menjadi masalah di kemudian hari.


Akankah Kratom Jadi “Emas Hijau” Baru Indonesia?

Potensi kratom sebagai "daun surga" dari Kalimantan jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan permintaan global yang tinggi dan manfaat medis yang menjanjikan, tanaman ini seolah menawarkan peluang emas bagi Indonesia untuk memperluas portofolio ekspor berbasis tanaman herbal.

Namun, untuk bisa benar-benar mengoptimalkan peluang ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan pelaku industri untuk menyusun regulasi, membangun industri kratom yang berkelanjutan, dan tentunya menjaga kualitas serta integritas produk yang akan dibawa ke pasar dunia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved