Cara Mengelola Sampah Makanan di Rumah, Buat Biopori Kompos
Tanggal: 21 Feb 2025 15:34 wib.
Tampang.com | Sampah makanan kini menjadi salah satu isu lingkungan yang serius. Tidak hanya karena volume sampah yang terus meningkat, tetapi juga dampaknya terhadap polusi lingkungan dan gas rumah kaca. Ternyata, sampah makanan tidak hanya berupa sisa makanan di piring, tetapi juga kulit buah, batang sayuran, hingga makanan yang kadaluwarsa dan tidak dapat dikonsumsi lagi. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah makanan ini dapat mencemari lingkungan. Namun, kamu bisa mulai mengelola sampah makanan di rumah dengan cara yang ramah lingkungan, salah satunya dengan teknik biopori kompos.
Daur Ulang Sampah Makanan: Langkah Awal Pengelolaan Sampah di Rumah, Langkah pertama untuk mengelola sampah makanan adalah memisahkan sampah organik dari sampah non-organik. Di dapur, cobalah untuk memilah sampah yang berasal dari bahan alami seperti sisa sayuran, kulit buah, atau sisa makanan yang bisa dijadikan kompos. Menghindari mencampurkan sampah makanan dengan plastik atau sampah lainnya akan mempermudah proses daur ulang. Jangan ragu untuk mulai memisahkan sampah yang bisa didaur ulang sejak awal, seperti mengumpulkan kulit pisang, sisa sayur, dan daun-daun kering yang bisa dimanfaatkan.
Salah satu cara terbaik untuk mengelola sampah makanan adalah dengan membuat biopori kompos. Kompos merupakan salah satu bentuk pengelolaan sampah organik yang efektif. Dengan mengubah sampah makanan menjadi kompos, kamu dapat mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), sekaligus menghasilkan pupuk yang bermanfaat untuk tanaman.
Membuat biopori kompos tidak membutuhkan alat-alat yang rumit, cukup dengan beberapa bahan dan sedikit kreativitas. Berikut adalah cara sederhana untuk membuatnya:
Siapkan wadah kompos
Gunakan wadah seperti ember atau drum plastik yang memiliki lubang di bagian bawah untuk saluran udara. Pastikan wadah tersebut cukup besar untuk menampung sampah organik yang akan kamu olah.
Tambahkan sampah makanan
Masukkan sampah makanan yang telah dipisahkan, seperti kulit buah, batang sayuran, atau sisa makanan lain yang tidak terpakai. Pastikan sampah yang dimasukkan dalam keadaan tidak tercampur dengan bahan non-organik seperti plastik atau logam.
Campurkan dengan bahan lain
Untuk mempercepat proses pengomposan, kamu bisa menambahkan bahan seperti daun kering, serbuk gergaji, atau tanah. Ini akan memberikan kandungan karbon yang diperlukan untuk mikroorganisme yang membantu proses dekomposisi.
Perhatikan kelembaban
Jaga agar kompos tetap lembab, tetapi tidak terlalu basah. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air, dan jika terlalu basah, tambahkan bahan pengering seperti daun kering atau jerami.
Tunggu proses dekomposisi
Proses pengomposan bisa memakan waktu beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis sampah yang digunakan. Jika sudah terlihat menjadi tanah hitam yang halus, kompos tersebut siap digunakan untuk menyuburkan tanaman di halaman rumah.
Dengan mengelola sampah makanan secara tepat, kamu tidak hanya mengurangi beban sampah di lingkungan, tetapi juga menciptakan produk yang berguna untuk memperbaiki kualitas tanah di sekitar rumah. Menggunakan biopori kompos juga merupakan langkah kecil yang bisa dilakukan setiap hari untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Jadi, mulailah dengan melihat sampah apa saja yang ada di dapur rumahmu, pisahkan, daur ulang, dan buat kompos. Dengan cara ini, sampah makanan yang sering kali dianggap sepele, bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus memberikan manfaat bagi taman atau kebun rumahmu.