Bunga Bangkai di Australia Mekar Setelah 15 Tahun, Warga: Menyengat Seperti Durian
Tanggal: 30 Jan 2025 11:58 wib.
Sydney, Australia, tengah menjadi sorotan setelah bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum) di Royal Botanic Garden akhirnya mekar untuk pertama kali dalam 15 tahun. Peristiwa langka ini menarik perhatian ribuan warga yang penasaran ingin melihat langsung keunikan bunga tersebut.
Dikenal dengan nama "Putricia", bunga bangkai ini menarik lebih dari 10.000 pengunjung dalam waktu kurang dari seminggu. Warga rela mengantre panjang untuk menyaksikan langsung mekarnya bunga ini yang dikenal memiliki aroma menyengat seperti bangkai.
Seorang pengunjung bernama Liam mengatakan bahwa bau yang dikeluarkan bunga tersebut cukup kuat dan unik. "Baunya seperti durian yang sangat matang, bercampur dengan bau sampah yang lama tidak dibuang," ujarnya, Kamis (23/1/2025). Meski demikian, ia mengaku tetap senang bisa melihat fenomena langka ini secara langsung.
Bunga bangkai hanya mekar dalam waktu singkat, sekitar 24 hingga 48 jam, sebelum kembali layu. Oleh karena itu, antusiasme masyarakat yang ingin menyaksikan keindahan sekaligus mencium aroma khasnya sangat tinggi. Royal Botanic Garden bahkan harus menerapkan sistem antrean untuk mengatur jumlah pengunjung yang ingin melihat bunga tersebut dari dekat.
Kurator Royal Botanic Garden, David Turner, menjelaskan bahwa mekarnya bunga bangkai sangat jarang terjadi karena membutuhkan kondisi lingkungan yang sangat spesifik. "Ini adalah peristiwa luar biasa yang hanya terjadi setiap belasan tahun sekali. Butuh kesabaran dan perawatan yang sangat teliti agar bunga ini bisa mencapai fase mekarnya," kata Turner.
Bunga bangkai merupakan salah satu bunga terbesar di dunia dan berasal dari hutan hujan Sumatra, Indonesia. Tanaman ini terkenal dengan baunya yang kuat, yang berfungsi untuk menarik serangga seperti lalat dan kumbang sebagai bagian dari proses penyerbukannya.
Para ilmuwan dan pecinta botani sangat antusias dengan mekarnya Putricia. Menurut mereka, kejadian ini memberikan kesempatan untuk meneliti lebih dalam tentang pola pertumbuhan dan reproduksi bunga bangkai di luar habitat aslinya. "Kami berharap mekarnya Putricia bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi tanaman langka seperti ini," tambah Turner.
Fenomena ini juga menarik perhatian media dan wisatawan internasional yang sengaja datang ke Sydney untuk menyaksikan peristiwa langka ini. Beberapa pengunjung mengabadikan momen tersebut dengan foto dan video yang kemudian viral di media sosial.
Sementara itu, warga setempat yang sudah berkesempatan melihat Putricia secara langsung mengaku terkesan dengan keindahan dan ukurannya yang luar biasa. "Meskipun baunya menyengat, pengalaman ini sangat berharga. Tidak setiap hari kita bisa melihat bunga sebesar ini mekar," kata seorang pengunjung bernama Emily.
Dengan mekarnya bunga bangkai ini, Royal Botanic Garden berharap dapat menarik lebih banyak perhatian publik terhadap dunia botani dan pentingnya pelestarian tanaman langka. Bagi yang belum sempat melihat langsung, mereka harus bersabar hingga belasan tahun ke depan, menunggu mekarnya kembali bunga bangkai berikutnya.