Bung Towel Lapor Polisi Karena Serangan Doxing Usai Kritik Shin Tae-yong
Tanggal: 20 Jan 2025 14:14 wib.
Tampang.com | Pengamat sepak bola ternama Tommy Welly, yang lebih dikenal sebagai Bung Towel, telah melaporkan kasus serangan doxing yang dialaminya ke Polda Metro Jaya pada Jumat (17/1/2025). Ia menyebut serangan ini melibatkan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Menurut Bung Towel, serangan tersebut diduga terkait dengan kritiknya terhadap mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Bung Towel mengungkapkan bahwa ia mulai menerima serangan intens setelah memberikan catatan kritis terkait kinerja Shin Tae-yong selama menangani Timnas Indonesia. Kritik tersebut disampaikannya dalam diskusi publik dan sejumlah platform media sosial.
“Setiap kali saya mengungkapkan pandangan kritis, respons dari oknum tertentu selalu sangat keras. Bahkan, sampai menyebar ke ranah pribadi,” ujar Bung Towel kepada media.
Serangan yang ia alami melibatkan penyebaran nomor telepon pribadi, alamat rumah, hingga pengiriman paket COD tak dikenal ke rumahnya. Hal ini membuat Bung Towel dan keluarganya merasa tidak nyaman dan terancam.
“Saya menerima banyak pesan ancaman melalui WhatsApp dan media sosial. Tidak hanya itu, ada paket misterius yang dikirim ke rumah saya tanpa sepengetahuan saya,” tambahnya.
Merasa keselamatannya terganggu, Bung Towel akhirnya melaporkan kasus ini ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Ia juga membawa bukti-bukti berupa tangkapan layar pesan ancaman, rekaman CCTV saat pengiriman paket COD, serta laporan penyebaran data pribadinya di berbagai platform online.
“Kami menduga pelaku melakukan pelanggaran berat terhadap UU ITE, khususnya terkait penyebaran informasi pribadi tanpa izin,” kata kuasa hukum Bung Towel.
Pihak kepolisian menyatakan telah menerima laporan tersebut dan segera melakukan penyelidikan. Penyebaran data pribadi termasuk dalam pelanggaran serius yang diatur dalam Pasal 26 UU ITE, dengan ancaman pidana bagi pelaku.
Kasus ini memicu perhatian luas di media sosial. Banyak pihak yang mendukung langkah Bung Towel melawan serangan doxing yang dialaminya. Tagar seperti #DukungBungTowel dan #StopDoxing menjadi trending di Twitter, menunjukkan solidaritas masyarakat terhadap hak privasi dan kebebasan berpendapat.
Namun, ada juga sejumlah netizen yang mempertanyakan motif Bung Towel mengkritik Shin Tae-yong secara terbuka. Mereka berpendapat bahwa kritik tersebut sebaiknya disampaikan secara lebih konstruktif untuk menghindari polemik.
“Saya mendukung kritik konstruktif, tapi bukan berarti melanggar privasi seseorang. Semua orang berhak merasa aman di rumah mereka sendiri,” tulis salah satu netizen.
Bung Towel berharap laporan ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghormati kebebasan berpendapat dan privasi orang lain. Ia juga menegaskan bahwa kritik yang disampaikannya adalah bagian dari upayanya membangun ekosistem sepak bola yang lebih baik di Indonesia.
“Kritik saya bukan untuk menjatuhkan siapa pun, termasuk Shin Tae-yong. Saya hanya ingin menyampaikan pandangan profesional saya sebagai pengamat sepak bola demi kemajuan bersama,” tegasnya.
Di sisi lain, Bung Towel meminta aparat penegak hukum untuk lebih tegas dalam menangani kasus serupa. Doxing adalah ancaman serius yang tidak hanya melanggar privasi, tetapi juga dapat berdampak buruk pada keselamatan individu dan keluarga mereka.
Kasus serangan doxing terhadap Bung Towel menjadi pengingat penting tentang bahaya penyalahgunaan data pribadi di era digital. Langkah tegas yang diambil oleh Bung Towel diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga privasi serta menghormati perbedaan pendapat. Polisi kini tengah menyelidiki kasus ini untuk membawa pelaku ke meja hijau.