Bukannya Sedih, Pria di Pringsewu Lampung Gelar Pesta Mewah untuk Rayakan Perceraian

Rian Maulana, pria asal Pekon Kediri, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu Lampung mendadak viral setelah heboh membuat pesta meriah perceraiannya. Dalam acara itu, Rian mengundang keluarga besar, sahabat dan orang-orang terdekatnya. Bahkan, kata pemuda berusia 28 tahun itu, acara yang juga menampilkan hiburan musik itu menyebut tidak diperbolehkan tamu undangan untuk membawa amplop. Dia beralasan karena, dengan membawa amplop dapat merubah esensi dari acara tersebut.

Pria di Pringsewu Lampung baru-baru ini menjadi sorotan masyarakat setelah menggelar pesta mewah untuk merayakan perceraian dengan sang istri. Kejadian ini menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat sekitar, banyak yang menganggapnya kontroversial namun sebagian lainnya juga memuji keberanian pria tersebut dalam menghadapi kenyataan perceraian.

Pesta mewah tersebut diselenggarakan di sebuah gedung bergengsi di kawasan Pringsewu, Lampung, dengan dihadiri oleh ratusan tamu undangan. Para tamu tersebut disambut dengan dekorasi yang mewah dan hiburan live music yang mengiringi suasana malam. Tidak hanya itu, pria tersebut juga menyajikan hidangan makanan yang mewah dan minuman berkualitas tinggi untuk merayakan momen perceraian tersebut. Sehingga, pesta tersebut pun menjadi perbincangan hangat di seantero Pringsewu.

Keputusan pria tersebut untuk menggelar pesta mewah ini pun menarik perhatian masyarakat sekitar. Menurut beberapa sumber terdekat, pria tersebut beralasan bahwa perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan baru yang lebih baik. Salah satu sahabat pria tersebut mengungkapkan bahwa pesta tersebut adalah sebuah bentuk perayaan atas keberanian dan keprihatinan pria tersebut dalam menghadapi permasalahan rumah tangganya.

Meskipun menimbulkan kontroversi, tindakan tersebut juga diapresiasi oleh sebagian masyarakat. Mereka melihatnya sebagai contoh bahwa seseorang dapat menghadapi perceraian dengan berani dan tetap menjaga sikap elegan. Banyak yang berpendapat bahwa tindakan pria tersebut telah menunjukkan sikap bijaksana dalam menghadapi permasalahan rumah tangga.

Namun, ada pula yang mengkritik keputusan pria tersebut, menganggapnya sebagai tindakan yang kurang sensitif terhadap perasaan mantan istri maupun anggota keluarga lainnya. Mereka merasa bahwa pesta mewah tersebut seharusnya dihindari, mengingat banyak pihak yang turut terlibat dalam permasalahan perceraian tersebut.