Sumber foto: Google

Bridgestone Tutup Pabrik di Belgia, 111 Karyawan Terkena PHK

Tanggal: 31 Jan 2025 10:55 wib.
Bridgestone Corp, salah satu produsen ban terbesar di dunia, mengumumkan penutupan pabriknya di Lanklaar, Belgia, pada semester pertama 2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi restrukturisasi operasional di Eropa, menyusul penurunan profitabilitas perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

Keputusan ini berdampak langsung pada 111 karyawan yang bekerja di pabrik tersebut. Bridgestone menyatakan telah memberi tahu para pekerja dan berjanji akan memberikan dukungan pasca-penutupan, termasuk kompensasi serta program bantuan bagi karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Alasan Penutupan Pabrik Bridgestone di Belgia

Dalam pernyataan resminya, Bridgestone mengungkapkan bahwa penutupan pabrik di Lanklaar disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:


Biaya Produksi yang Terus Meningkat, Belgia dikenal memiliki standar upah dan biaya operasional yang tinggi, yang membuat produksi di negara tersebut menjadi semakin mahal dibandingkan dengan negara lain di luar Eropa.
Penurunan Permintaan Suku Cadang Ban, Permintaan untuk ban bus dan truk di Eropa mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Faktor ekonomi dan peralihan ke teknologi transportasi yang lebih efisien menjadi penyebab utama turunnya permintaan di industri ini.
Persaingan Ketat dengan Impor Murah dari Asia Timur, Masuknya produk ban murah dari negara-negara Asia Timur seperti China dan Korea Selatan semakin menekan pangsa pasar Bridgestone di Eropa. Harga yang lebih kompetitif membuat banyak pelanggan beralih ke produk alternatif dengan harga lebih rendah.


Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Bridgestone telah berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak. Perusahaan akan menyediakan:


Paket kompensasi pesangon sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di Belgia.
Program pelatihan dan pendampingan kerja untuk membantu karyawan yang kehilangan pekerjaan mendapatkan peluang baru di industri lain.
Bantuan transisi karier bagi mereka yang ingin mencari pekerjaan di luar sektor manufaktur.


“Ini adalah keputusan sulit, tetapi kami harus melakukan langkah ini untuk menjaga keberlanjutan bisnis di Eropa. Kami berterima kasih kepada seluruh karyawan yang telah bekerja keras dan akan memastikan mereka mendapatkan dukungan yang layak,” ujar perwakilan Bridgestone dalam pernyataan resminya.

Penutupan pabrik di Lanklaar menandakan tantangan besar yang dihadapi industri manufaktur di Eropa. Meningkatnya biaya tenaga kerja dan energi, serta kompetisi global yang semakin ketat, membuat banyak perusahaan mempertimbangkan untuk merelokasi produksi mereka ke negara dengan biaya lebih rendah.

Selain itu, keputusan Bridgestone ini juga bisa mempengaruhi rantai pasokan dan distribusi ban di kawasan Eropa. Dengan berkurangnya produksi lokal, kemungkinan impor dari Asia akan semakin meningkat, yang bisa berdampak pada harga dan ketersediaan produk di pasar.

Meskipun menutup pabrik di Belgia, Bridgestone menegaskan bahwa mereka masih berkomitmen untuk mempertahankan bisnisnya di Eropa. Perusahaan akan fokus pada optimalisasi produksi di lokasi lain yang lebih efisien serta mengembangkan inovasi di bidang ban ramah lingkungan dan teknologi ban pintar.

Ke depan, Bridgestone juga berencana mengalihkan sebagian besar produksinya ke pabrik yang lebih modern dan otomatis di negara-negara lain, termasuk di Eropa Timur dan Asia.

Penutupan pabrik Bridgestone di Belgia menjadi bagian dari tren global di mana banyak perusahaan multinasional mulai memikirkan efisiensi biaya produksi. Dengan adanya penurunan permintaan di Eropa serta persaingan ketat dengan produsen dari Asia, Bridgestone harus mengambil langkah strategis untuk tetap bertahan.

Sementara itu, nasib 111 karyawan yang terkena PHK masih menjadi perhatian utama, dan program dukungan pasca-penutupan diharapkan dapat membantu mereka menemukan peluang kerja baru.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved