Sumber foto: Google

BRGM, Lahan Gambut Serap Karbon 20 Kali Lebih Banyak dari Hutan Biasa

Tanggal: 3 Des 2024 19:47 wib.
Kepala Sub Kelompok Kerja Pengembangan Data BRGM memaparkan data terbaru mengenai peran lahan gambut dalam menyerap karbon, yang menarik perhatian para pakar lingkungan di Indonesia. Kebakaran hutan telah menyumbangkan emisi karbon paling tinggi di Indonesia, dengan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa jumlah emisi karbon akibat kebakaran hutan mencapai 924.853 Gigaton CO2 ekuivalen. Di tengah situasi ini, lahan gambut memainkan peran penting karena dapat menyerap karbon hingga 20 kali lebih banyak daripada hutan biasa.

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menjadi pusat perhatian dalam pengembangan solusi untuk memanfaatkan potensi lahan gambut agar lebih efektif dalam menyerap karbon. Dalam upaya ini, Kepala Sub Kelompok Kerja Pengembangan Data BRGM, bersama dengan timnya, terus melakukan penelitian dan pengembangan yang mendalam untuk memahami peran lahan gambut dalam menyimpan karbon.

Lahan gambut, yang tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, memiliki karakteristik khusus yang membuatnya mampu menyerap karbon dalam jumlah yang signifikan. Kandungan organik dalam gambut yang tinggi, serta kondisi hidrologis yang unik, memberikan lahan gambut kemampuan untuk menjaga karbon dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, lahan gambut juga memiliki potensi untuk dikelola secara berkelanjutan sebagai sumber pendapatan masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat ganda sebagai penyerap karbon dan pendorong pembangunan ekonomi lokal.

BRGM, melalui penelitian yang mereka lakukan, terus menggali potensi lahan gambut untuk memastikan pemanfaatannya yang optimal dalam mengurangi emisi karbon. Salah satu fokus utama BRGM adalah untuk mengembangkan strategi konservasi lahan gambut yang tidak hanya efektif dalam menyerap karbon, tetapi juga berkelanjutan dari segi ekonomi dan lingkungan. Hal ini termasuk penelitian tentang cara meningkatkan produktivitas lahan gambut tanpa merusak ekosistemnya yang unik.

Selain itu, BRGM juga terus melakukan pendekatan holistik dalam mengelola lahan gambut dengan melibatkan berbagai pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat lokal, maupun pihak swasta. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan lahan gambut dapat dijaga dengan lebih baik, sehingga potensinya sebagai penyerap karbon dapat dimaksimalkan.

Peran lahan gambut sebagai penyerap karbon yang efektif juga memiliki dampak langsung pada upaya mitigasi perubahan iklim global. Dengan memanfaatkan potensi lahan gambut secara optimal, Indonesia dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi emisi karbon dari sektor kebakaran hutan.

Saat ini, peran BRGM dalam memimpin upaya pengembangan data terkait lahan gambut menjadi semakin penting. Data yang akurat dan terkini mengenai lahan gambut akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan strategis dalam mengelola lahan gambut secara berkelanjutan.

Dalam upaya untuk menjaga kelestarian lahan gambut sebagai penyerap karbon yang efektif, pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya perlu bersinergi dalam mendukung upaya BRGM. Dukungan ini termasuk dalam memberikan akses sumber daya, serta kebijakan yang mendukung pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved