Sumber foto: Google

Bosan Macet dan Polusi, Thailand Gratiskan Transportasi Umum

Tanggal: 28 Jan 2025 23:11 wib.
Bangkok, ibu kota Thailand, tengah menghadapi masalah polusi udara yang semakin memburuk. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas harian warga, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Sebagai respons, pemerintah Thailand mengambil langkah berani dengan menggratiskan transportasi umum selama sepekan, mulai Sabtu, 25 Januari 2025.


Kondisi Polusi yang Mengkhawatirkan


Dalam beberapa pekan terakhir, kualitas udara di Bangkok menurun drastis. Menurut data dari IQAir, sebuah layanan pemantau kualitas udara berbasis di Swiss, Bangkok sempat menduduki peringkat ke-14 kota paling tercemar di dunia. Kondisi ini terutama terjadi pada bulan-bulan dengan suhu lebih dingin, di mana partikel polutan cenderung terperangkap di atmosfer.

Polusi udara di Bangkok disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk emisi kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan debu dari proyek konstruksi. Partikel-partikel halus yang terhirup dapat menimbulkan masalah kesehatan, mulai dari iritasi saluran pernapasan hingga penyakit kronis seperti asma dan penyakit jantung.


Langkah Pemerintah: Transportasi Umum Gratis


Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Thailand memutuskan untuk menggratiskan layanan transportasi umum di Bangkok selama satu minggu. Kebijakan ini mencakup berbagai moda transportasi, seperti Skytrain (BTS), metro (MRT), kereta api, dan bus kota. Menteri Transportasi Thailand, Suriya Juangroongruangkit, menyatakan bahwa langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, yang merupakan salah satu sumber utama polusi udara.

Selain itu, pemerintah juga menutup sementara lebih dari 350 sekolah di Bangkok untuk melindungi siswa dari paparan polusi. Penutupan ini merupakan yang terbanyak sejak tahun 2020, menunjukkan betapa seriusnya situasi saat ini.


Harapan dan Tantangan ke Depan


Dengan menggratiskan transportasi umum, pemerintah berharap masyarakat akan beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi massal. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi kendaraan, tetapi juga untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang turut berkontribusi pada tingginya tingkat polusi.

Namun, efektivitas kebijakan ini masih perlu dipantau. Perubahan perilaku masyarakat dalam memilih moda transportasi tidak bisa terjadi secara instan. Selain itu, diperlukan upaya berkelanjutan, seperti peningkatan kualitas dan aksesibilitas transportasi umum, serta penegakan regulasi emisi yang lebih ketat.

Langkah pemerintah Thailand untuk menggratiskan transportasi umum selama sepekan merupakan respons cepat terhadap krisis polusi udara yang melanda Bangkok. Meski demikian, upaya ini perlu didukung dengan strategi jangka panjang dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan kualitas udara di Bangkok dapat kembali membaik, sehingga warga dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih sehat dan nyaman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved