Bos-bos BUMN Disentil: Main Gold di Hari Kerja Timbulkan Persepsi Buruk
Tanggal: 24 Jun 2025 11:48 wib.
Reformasi di BUMN adalah isu yang terus mengemuka, terutama dalam konteks budaya kerja yang kurang produktif di kalangan para direksi. Salah satu sosok yang vokal dalam mengemukakan pandangannya adalah Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria. Dalam berbagai kesempatan, Dony menyampaikan pentingnya perubahan mindset dan etika kerja di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dony Oskaria menekankan bahwa salah satu hal yang menjadi fokus utama adalah memperbaiki budaya kerja yang selama ini dipandang kurang positif. Salah satu contoh yang diangkatnya adalah kebiasaan para direksi yang bermain golf di hari kerja. Aktivitas ini bukan hanya menyita waktu, tetapi juga menimbulkan persepsi buruk tentang etika kerja di lingkungan BUMN. Dalam pandangan banyak orang, bermain golf saat jam kerja bisa menunjukkan bahwa para pemimpin ini tidak memperhatikan tanggung jawab mereka terhadap perusahaan.
Dalam era transparansi dan akuntabilitas yang semakin meningkat, perhatian publik terhadap tindakan bos-bos BUMN menjadi semakin menguat. Dony memahami bahwa untuk mencapai tujuan reformasi yang lebih signifikan, para petinggi harus memberikan contoh yang baik. Dia meyakini bahwa melakukan kegiatan bukan hanya tentang produktivitas, tetapi juga soal menciptakan citra positif di mata publik. Jika para pemimpin BUMN terlihat lebih mementingkan hobi daripada tugas, maka akan sulit untuk membangun kepercayaan warga terhadap perusahaan-perusahaan yang seharusnya memberikan kontribusi terbaik bagi negara.
Reformasi yang didorong oleh Dony Oskaria mencakup upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional. Dia ingin memastikan bahwa setiap pegawai di BUMN, dari level manajerial hingga staf, memahami pentingnya disiplin dan komitmen terhadap tanggung jawab mereka. Sebagai bagian dari rencananya, Dony bertekad untuk menghapus stigma yang mengaitkan bos-bos BUMN dengan sikap malas dan kurang bertanggung jawab. Semua hal ini dilakukan demi mencapai visi dan misi BUMN yang lebih baik.
Dony juga menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi dan kinerja direksi BUMN. Upaya tersebut tak lepas dari tantangan yang dihadapi dalam menjalankan perusahaan yang berada di bawah pengelolaannya. Kesadaran bahwa para pemimpin harus bekerja lebih keras untuk mengubah pandangan publik menjadi motivasi tersendiri bagi Dony untuk terus mendorong reformasi di tubuh BUMN. Beliau mengajak seluruh jajaran direksi BUMN untuk menyadari bahwa mereka tidak hanya bekerja untuk mendapatkan gaji, tetapi juga untuk mengabdi kepada negara.
Melalui berbagai langkah dan inisiatif yang telah dirancang, Dony Oskaria berharap dapat membangun budaya kerja yang lebih baik di BUMN. Dia ingin agar setiap individu di dalam perusahaan mengerti bahwa setiap detik waktu kerja memiliki nilai yang sangat berharga. Sebuah progress yang diharapkan oleh banyak pihak, terutama masyarakat yang berharap BUMN dapat berkontribusi lebih banyak bagi pembangunan negara.
Dengan komitmen yang kuat dan niat tulus dari para pemimpin di BUMN untuk mereformasi budaya kerja yang ada, harapan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional dan produktif diharapkan dapat terwujud. Ini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar dalam pengelolaan BUMN yang ada.