BMKG Ungkap 10 Alat Deteksi Tsunami Dicuri Sepanjang 2015-2025
Tanggal: 17 Feb 2025 11:19 wib.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaporkan kasus pencurian alat deteksi tsunami yang terjadi di berbagai lokasi selama satu dekade terakhir. Kasus terbaru dilaporkan terjadi pada Februari 2025.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa pencurian dan perusakan peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami terjadi di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, pada 12 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WITA. Kejadian ini bukan yang pertama kali, melainkan sudah yang keempat kalinya terjadi di lokasi yang sama.
BMKG mencatat, sejak 2015 hingga 2025, telah terjadi setidaknya 10 kasus pencurian dan perusakan terhadap peralatan monitoring gempa bumi serta peringatan dini tsunami yang dikelola BMKG. Pencurian ini menyebabkan gangguan serius terhadap sistem deteksi dini bencana, yang berpotensi membahayakan masyarakat di wilayah rawan gempa dan tsunami.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Peralatan tersebut berfungsi untuk memberikan peringatan dini yang sangat penting bagi keselamatan masyarakat. Setiap kali alat dicuri atau dirusak, risiko keterlambatan dalam memberikan informasi meningkat," ujar Daryono.
Pencurian alat deteksi tsunami bukan hanya merugikan dari segi finansial, tetapi juga berisiko besar terhadap mitigasi bencana. Tanpa alat yang berfungsi optimal, potensi keterlambatan dalam memberikan peringatan tsunami bisa berdampak fatal bagi masyarakat yang berada di daerah pesisir.
BMKG bersama pihak berwenang telah meningkatkan pengawasan terhadap lokasi-lokasi penyimpanan alat deteksi. Selain itu, BMKG berencana untuk memperkuat keamanan peralatan dengan pemasangan sistem pengamanan tambahan dan kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku pencurian.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta menjaga dan melaporkan apabila melihat tindakan mencurigakan terkait peralatan deteksi gempa dan tsunami. Kesadaran publik dalam menjaga fasilitas umum sangat diperlukan guna memastikan alat-alat tersebut tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
"Kami berharap masyarakat memahami betapa pentingnya alat-alat ini. Dengan menjaga alat deteksi tsunami, kita turut berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa banyak orang di masa mendatang," tutup Daryono.
Dengan semakin maraknya pencurian alat deteksi bencana ini, BMKG menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sistem pemantauan dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak guna mengamankan alat-alat vital tersebut. Pemerintah pun diharapkan dapat memberikan perhatian lebih dalam aspek keamanan dan mitigasi bencana untuk melindungi keselamatan masyarakat luas.