Sumber foto: Google

Berani Siswa SD Kompak Usir Oknum LSM yang Sebabkan Kericuhan

Tanggal: 29 Mei 2025 13:44 wib.
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi seorang oknum yang mengaku sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Oknum tersebut mendatangi SDN Duko 1 di Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean pada Senin, 26 Mei 2025, untuk mempertanyakan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Tindakan arogan dan tidak pantas yang ditunjukkan oleh oknum LSM tersebut menimbulkan ketegangan di kalangan siswa dan membuat mereka geram. Dalam momen yang penuh emosi itu, para siswa secara spontan berinisiatif mengusir oknum tersebut dari lingkungan sekolah.

Aksi tersebut berawal saat oknum LSM dengan nada tinggi mempertanyakan penggunaan dana BOS kepada pihak sekolah. Banyak siswa yang menyaksikan kejadian itu merasa tidak nyaman dan terganggu dengan perlakuan oknum tersebut. Terlebih lagi, suasana di sekolah yang seharusnya kondusif dan nyaman untuk belajar menjadi terganggu oleh tindakan arogan oknum itu. Momen tersebut menciptakan rasa solidaritas di antara siswa, sehingga mereka berani bersatu dan mengambil tindakan untuk melindungi lingkungan belajar mereka.

Reaksi spontan siswa yang mengusir oknum LSM itu menjadi sorotan banyak orang, terutama di dunia maya. Banyak pengguna media sosial yang menyuarakan dukungan kepada siswa tersebut dan mengecam tindakan oknum yang dianggap tidak pantas. Video tersebut dengan cepat menyebar dan mendapatkan banyak perhatian, menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan arogan dari oknum tersebut tidak bisa diterima dan harus mendapatkan sanksi yang sesuai.

Kejadian ini juga mengundang perhatian para pengamat pendidikan, mereka menilai bahwa tindakan oknum LSM ini mencoreng dunia pendidikan. Dalam situasi seperti itu, seharusnya sikap yang diambil adalah saling menghormati dan berdiskusi dengan baik, bukan dengan intimidasi. Tindakan oknum tersebut sekaligus menunjukkan lemahnya sistem pengawasan terhadap keberadaan LSM yang dapat melakukan intervensi tanpa prosedur yang jelas. 

Masyarakat pun mulai mendesak agar pelaku dikenai sanksi tegas atas tindakan arogan yang membuat kericuhan tersebut. Dukungan kepada siswa SD yang berani melawan dan mempertahankan hak mereka pun terus mengalir. Beberapa orang tua murid bahkan menyatakan bahwa mereka siap untuk melaporkan tindakan tersebut kepada pihak berwenang. Mereka merasa bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman dan kondusif untuk belajar, dan tidak seorang pun berhak menghancurkan kenyamanan tersebut.

Situasi ini menggambarkan betapa pentingnya kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan pendidikan yang sehat. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih menghargai peran dan tanggung jawab masing-masing dalam dunia pendidikan. Kemandirian dan keberanian siswa dalam menghadapi tindakan arogan seorang oknum LSM patut diapresiasi, dan diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk bersuara jika melihat tindakan tidak pada tempatnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved