Sumber foto: iStock

Batu Berusia 2 Miliar Tahun Ungkap Mikroba Masih Hidup: Petunjuk Awal Kehidupan di Mars?

Tanggal: 20 Jun 2025 14:01 wib.
Penemuan mengejutkan datang dari Afrika Selatan, di mana para ilmuwan berhasil menemukan batuan kuno berusia lebih dari 2 miliar tahun yang menyimpan mikroorganisme hidup di dalamnya. Temuan langka ini bukan hanya mengguncang dunia biologi dan geologi, tetapi juga memberikan harapan baru dalam pencarian kehidupan di planet lain seperti Mars.

Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi Microbial Ecology, dan melibatkan tim ilmuwan internasional yang menggunakan teknik pengeboran ultra-dalam untuk menelusuri lapisan geologis purba di wilayah Afrika Selatan. Saat menyelidiki batuan pada kedalaman ekstrem, mereka tak menyangka akan menemukan mikroba yang masih hidup.

Menurut Yohey Suzuki, ilmuwan dari Graduate School of Science, University of Tokyo, hasil ini sungguh di luar dugaan. “Kami tidak tahu apakah batuan setua ini bisa menjadi habitat bagi mikroba. Sebelumnya, rekor mikroorganisme hidup tertua ditemukan pada batuan berusia sekitar 100 juta tahun di bawah dasar laut. Tapi sekarang, kita menemukan sesuatu dari dua miliar tahun lalu—ini benar-benar penemuan luar biasa,” ujarnya.


Batu Purba, Mikroba Hidup, dan Jejak Awal Kehidupan

Batuan yang dimaksud terbentuk dalam kondisi geologis yang ekstrem dan telah terkubur jauh di dalam kerak bumi selama miliaran tahun. Namun yang paling mengejutkan adalah bahwa mikroorganisme di dalamnya masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, meskipun berada dalam kondisi yang sangat keras, minim cahaya, nutrisi, dan oksigen.

Temuan ini menantang banyak teori ilmiah tentang batas kemampuan kehidupan bertahan. Jika mikroba bisa bertahan hidup selama dua miliar tahun di bawah permukaan bumi, maka kemungkinan kehidupan tersembunyi di planet lain seperti Mars bukan lagi hal yang mustahil.


Menguak Evolusi Paling Awal Melalui DNA Kuno

Para ilmuwan meyakini bahwa mikroorganisme dalam batu purba ini bisa menjadi jendela menuju masa lalu, karena evolusi mereka berlangsung sangat lambat. Ini membuka peluang baru untuk mempelajari genetika dan biologi awal bumi yang selama ini hanya bisa diperkirakan melalui fosil atau simulasi.

“Dengan memeriksa DNA dan genomik mikroba ini, kita bisa mendapatkan wawasan baru tentang evolusi pada masa paling awal di Bumi, bahkan mungkin sebelum munculnya makhluk hidup kompleks,” jelas Suzuki. Ia menambahkan bahwa mikroba tersebut mungkin memiliki kode genetik unik yang berbeda jauh dari mikroorganisme masa kini, menjadikannya subjek penelitian yang sangat berharga.


Hubungan dengan Misi NASA di Mars

Penemuan menakjubkan ini juga berdampak langsung terhadap misi luar angkasa, terutama program eksplorasi Mars yang sedang dijalankan oleh NASA. Saat ini, robot Perseverance milik NASA sedang menjelajahi permukaan Mars dan bersiap untuk mengirimkan sampel batuan kembali ke Bumi.

Menariknya, para ilmuwan memperkirakan bahwa sampel batuan dari Mars tersebut memiliki usia geologis yang mirip dengan batuan yang ditemukan di Afrika Selatan. Ini memunculkan hipotesis kuat bahwa jika mikroba bisa bertahan hidup selama dua miliar tahun di bumi, kemungkinan kehidupan mikroba di Mars juga ada, terutama jika kondisi lingkungannya pernah menyerupai Bumi purba.

“Menemukan mikroorganisme hidup dari dua miliar tahun lalu di Bumi, dan bisa memverifikasi keasliannya, benar-benar membuat saya penasaran. Bayangkan apa yang bisa kita temukan jika Mars juga menyimpan jejak kehidupan kuno,” ungkap Suzuki dengan penuh antusiasme.


Awal Baru Penelitian Kehidupan Ekstrem

Para peneliti meyakini bahwa temuan ini akan mendorong studi lebih lanjut tentang kehidupan ekstrem di lingkungan yang tidak biasa, termasuk di planet-planet lain maupun di kedalaman kerak bumi yang selama ini sulit dijangkau. Mikroba purba ini bisa menjadi kunci untuk memahami asal-usul kehidupan, serta membantu para ilmuwan mengembangkan bioteknologi baru yang terinspirasi dari kemampuan bertahan hidup luar biasa para mikroba tersebut.

Selain itu, proyek ini juga melibatkan koalisi ilmuwan internasional yang percaya bahwa eksplorasi mikroorganisme purba tidak hanya penting untuk memahami masa lalu Bumi, tetapi juga bisa memengaruhi masa depan pencarian kehidupan ekstraterestrial.


Menantang Batas Sains: Dari Mikroba ke Mars

Penemuan mikroba yang masih hidup dalam batuan berusia dua miliar tahun ini adalah sebuah terobosan ilmiah yang membalikkan banyak asumsi sebelumnya tentang batas usia dan daya tahan kehidupan. Tidak hanya membuka cakrawala baru dalam bidang biologi dan geologi, tetapi juga memperkuat keyakinan bahwa kita belum benar-benar memahami seberapa jauh kehidupan bisa bertahan.

Dari kedalaman bumi hingga planet merah, penelitian seperti ini menunjukkan bahwa semesta mungkin jauh lebih hidup dari yang kita duga. Apakah ini langkah awal menuju penemuan kehidupan di luar Bumi? Para ilmuwan tampaknya semakin yakin jawabannya adalah: mungkin saja.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved