Sumber foto: Google

Bantah Paspampres Pukul Warga di Samarinda, Istana: Dilatih Untuk Humanis

Tanggal: 12 Sep 2024 13:33 wib.
Terkait dengan isu yang sedang ramai dalam beberapa hari terakhir, Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana membantah adanya pemukulan terhadap salah seorang warga oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur. Isu ini mencuat setelah beredar video yang memperlihatkan seorang petugas Paspampres diduga melakukan pemukulan terhadap seorang warga. Meski begitu, Yusuf Permana juga menekankan bahwa istana terus melakukan pelatihan agar pasukan pengamanan presiden dapat bertindak dengan humanis dalam menjalankan tugasnya.

Yusuf Permana menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Dalam video yang beredar, terlihat seorang petugas Paspampres dengan raut muka serius mendekati seorang warga yang diduga melanggar protokol keamanan. Namun, Yusuf Permana menegaskan bahwa pada kenyataannya, petugas Paspampres tidak melakukan pemukulan terhadap warga tersebut. "Tidak ada pemukulan yang dilakukan oleh petugas Paspampres. Mereka hanya melakukan tindakan persuasif untuk menegakkan protokol keamanan selama kunjungan Presiden Joko Widodo," ungkapnya.

Menurut Permana, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) telah menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Meski begitu, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan penegakan keamanan, istana terus melakukan pelatihan kepada seluruh petugas Paspampres agar dalam menjalankan tugasnya, mereka tetap dapat bersikap humanis dan mengedepankan sikap persuasif tanpa melakukan tindakan kekerasan.

"Kami terus melakukan pelatihan kepada seluruh petugas Paspampres untuk mengutamakan sikap humanis dan persuasif dalam menghadapi situasi sehari-hari. Hal ini sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat," tambah Yusuf Permana. 

Sejalan dengan itu, pihak Sekretariat Presiden juga menegaskan komitmennya untuk mengedepankan pelayanan yang humanis dalam setiap kegiatan yang melibatkan pasukan pengamanan presiden. Keterlibatan petugas keamanan haruslah didasari oleh pendekatan yang humanis, tanpa melibatkan tindakan kekerasan yang tidak perlu.

Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Samarinda, Kalimantan Timur, dapat menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa proses penjagaan dan pengamanan dapat dilakukan dalam suasana yang humanis dan tidak mengintimidasi masyarakat. Sehingga, kehadiran pasukan pengamanan presiden haruslah memberikan rasa aman dan mendukung kelancaran acara, tanpa menimbulkan ketakutan atau kekhawatiran bagi masyarakat lokal.

Dengan bantahan resmi yang disampaikan oleh Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, diharapkan isu ini dapat tuntas secara jernih dan tidak menimbulkan ketegangan lebih lanjut. Isu ini juga dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan pelatihan dan pembinaan terhadap pasukan pengamanan presiden, sehingga dapat terus memberikan pelayanan yang humanis dan mendukung terciptanya keamanan dalam setiap kegiatan kenegaraan maupun kunjungan kerja presiden.

Dengan demikian, pengamanan presiden yang humanis dan tidak melibatkan tindakan kekerasan merupakan poin penting yang harus terus dijaga dan ditingkatkan. Sehingga, keamanan dan keselamatan presiden maupun masyarakat dapat selalu terjaga dengan baik, tanpa menimbulkan ketegangan yang tidak perlu.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved