Band Sukatani Bantah Dikawal Propam Polri saat Manggung di Tegal
Tanggal: 25 Feb 2025 09:37 wib.
Band punk Sukatani akhirnya buka suara terkait isu pengawalan khusus dari Propam Polri saat mereka tampil di Gedung Korpri Slawi, Tegal, pada Minggu (23/2/25). Salah satu personelnya, Muhammad Syifa AlLutfi alias Cipoy, menegaskan bahwa kehadiran aparat kepolisian dalam konser tersebut bukanlah bentuk pengawalan khusus untuk mereka.
Dalam keterangannya pada Senin (24/2/25), Cipoy menjelaskan bahwa polisi memang terlihat di lokasi konser Crowd Noise Vol.1, tetapi mereka hadir untuk mengamankan jalannya acara, bukan untuk mengawal Sukatani secara khusus.
"Kami tidak dikawal Polri. Di konser itu memang banyak polisi, tapi mereka ada di sana untuk mengamankan konser, bukan khusus untuk kami," ujar Cipoy.
Pernyataan ini sekaligus membantah informasi sebelumnya yang menyebutkan bahwa Propam Polri memberikan pengawalan kepada Sukatani.
Sebelumnya, dalam keterangan tertulisnya, Propam Polri sempat menyatakan bahwa mereka akan memberikan pengamanan kepada band tersebut dengan alasan keselamatan. Hal ini diduga berkaitan dengan dugaan intimidasi yang dialami Sukatani dalam beberapa waktu terakhir.
Propam Polri juga menjelaskan bahwa kasus dugaan intimidasi terhadap band ini masih dalam tahap penyelidikan. Hingga kini, enam anggota kepolisian tengah diperiksa terkait dugaan keterlibatan mereka dalam insiden tersebut.
Munculnya isu pengawalan dari Propam tak lepas dari dugaan kasus intimidasi yang dialami Sukatani. Sejumlah pihak menilai ada perlakuan tidak adil terhadap band tersebut, terutama setelah mereka mengangkat isu-isu sosial dalam lirik lagu mereka.
Namun, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait hasil penyelidikan terhadap dugaan intimidasi tersebut.
Meskipun diwarnai berbagai isu, konser Crowd Noise Vol.1 yang dihadiri Sukatani di Tegal tetap berjalan lancar. Para penggemar yang hadir tetap menikmati pertunjukan tanpa insiden yang mengganggu jalannya acara.
Bagi Sukatani, klarifikasi ini penting untuk menghindari kesalahpahaman publik. Mereka ingin memastikan bahwa kehadiran polisi di konser tersebut tidak berarti mereka mendapatkan perlakuan khusus atau pengamanan berlebih.
Band Sukatani dengan tegas membantah kabar bahwa mereka mendapatkan pengawalan khusus dari Propam Polri saat manggung di Tegal. Menurut mereka, kehadiran polisi dalam konser hanyalah bagian dari pengamanan acara, bukan pengawalan pribadi.
Sementara itu, kasus dugaan intimidasi terhadap Sukatani masih dalam proses penyelidikan, dengan enam anggota kepolisian yang tengah diperiksa. Terlepas dari isu yang berkembang, konser mereka tetap berlangsung aman dan kondusif.