Bahlil Sebut Muhammadiyah Bakal Dapat Jatah Kelola Eks Tambang Adaro
Tanggal: 17 Des 2024 17:56 wib.
Tampang.com | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah akan mengelola eks lahan tambang PT Adaro Energy Tbk. Hal ini diungkapkan Bahlil di sela-sela kunjungannya ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) 68.76103 (Tinjau Kilang) yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 14 Desember 2024.
Muhammadiyah, sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia, diakui memiliki potensi yang besar dalam pengelolaan lahan tambang. Bahlil menyebutkan bahwa langkah ini diambil sebagai upaya untuk melibatkan pihak-pihak yang memiliki komitmen yang kuat dalam pengelolaan sumber daya alam, di samping perusahaan tambang besar.
PT Adaro Energy Tbk merupakan perusahaan tambang batu bara terbesar kedua di Indonesia yang beroperasi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Pengelolaan lahan tambang yang telah tidak digunakan oleh perusahaan tambang menjadi fokus, untuk memastikan lahan tersebut tetap memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Bahlil menjelaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan melibatkan Muhammadiyah dalam pengelolaan lahan tambang, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari penutupan lahan tambang terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Sebagai ormas yang memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia, Muhammadiyah diharapkan dapat membantu membangun model pengelolaan lahan tambang yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar eks tambang Adaro.
Di samping itu, pengelolaan eks tambang yang melibatkan ormas juga diharapkan mampu mengurangi konflik sosial dan lingkungan, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Muhammadiyah sendiri telah lama terlibat dalam berbagai program pengembangan masyarakat, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi, sehingga keterlibatannya dalam pengelolaan lahan tambang diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan.
Diharapkan dengan melibatkan ormas seperti Muhammadiyah dalam pengelolaan lahan tambang eks Adaro, akan menciptakan sinergi positif antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam upaya pemanfaatan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dengan demikian, langkah pemerintah untuk melibatkan Muhammadiyah dalam pengelolaan eks tambang Adaro diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi yang memberikan dampak positif bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Semoga kolaborasi ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun model pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkesinambungan di masa depan.