Sumber foto: Google

Ayah Prabowo: Sumitro Djojohadikusumo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Tanggal: 10 Mei 2025 17:33 wib.
Kalangan akademisi, budayawan, dan sejarawan resmi mengusulkan Sumitro Djojohadikusumo untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Pengusulan ini merupakan penghormatan atas kontribusi besar Sumitro di bidang ekonomi dan pendidikan, yang telah memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan bangsa Indonesia. Nama Sumitro mungkin lebih dikenal sebagai ayah Prabowo Subianto, namun legado dan prestasinya dalam sejarah ekonomi Indonesia jauh melampaui hubungan keluarga semata.

Sumitro Djojohadikusumo lahir pada 10 Agustus 1917 dan dikenal sebagai seorang ekonom terkemuka. Setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia dan mendapatkan gelar doktor dari University of California, Berkeley, ia kembali ke tanah air dan berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan kebijakan ekonomi di Indonesia. Dalam perjalanan karirnya, Sumitro tidak hanya menjadi akademisi yang disegani, tetapi juga terlibat langsung dalam pengambilan keputusan penting di pemerintah selama periode awal kemerdekaan.

Salah satu pencapaian besar Sumitro adalah perannya dalam merumuskan kebijakan ekonomi pada masa pemerintah Soekarno dan Soeharto. Ia dikenal memiliki pemikiran yang progresif dan berani, yang menjadikannya sebagai salah satu tokoh yang mengubah wajah ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Selain itu, kontribusinya sebagai pengajar dan peneliti memberikan pondasi kuat bagi generasi ekonom masa depan. Dalam hal pendidikan, ia aktif dalam mendirikan beberapa lembaga pendidikan dan penelitian yang hingga kini masih berperan dalam menghasilkan pemimpin dan ahli di bidang ekonomi.

Satibi, seorang pakar sejarah ekonomi yang menilai kembali perjalanan hidup dan kontribusi Sumitro, menegaskan bahwa Sumitro adalah tokoh besar dalam sejarah ekonomi Indonesia. Melalui pengusulan ini, kalangan akademisi berharap dapat memberi penghargaan yang layak kepada Sumitro, yang sering kali terlupakan dalam narasi sejarah nasional. Satibi merekomendasikan agar penilaian terhadap kontribusi Sumitro juga menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, sehingga generasi muda memahami pentingnya jasa para pendahulu dalam membangun ekonomi bangsa.

Di samping pengaruh di sektor ekonomi, Sumitro juga terlibat aktif dalam politik, yang membentuk struktur perekonomian Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Komisaris Jenderal Bank Indonesia. Kebijakan yang ia luncurkan banyak berfokus pada industrialisasi dan pengembangan sektor swasta. Pemikiran dan prakarsa Sumitro dalam menciptakan berbagai skema pembangunan ekonomi terbukti mampu menggerakkan roda ekonomi Indonesia di masa-masa yang sulit.

Tidak hanya terbatas pada jabatan dan kebijakan, karakter dan integritas Sumitro sebagai seorang pendidik juga menjadi alasan utama mengapa ia diusulkan untuk menjadi Pahlawan Nasional. Beliau dikenal luas sebagai sosok yang selalu menekankan pentingnya kejujuran, disiplin, dan dedikasi dalam setiap aspek kehidupan. Nilai-nilai inilah yang terus dikenang oleh para murid dan rekan sejawatnya, menjadikannya sebagai teladan yang inspiratif.

Dalam pengusulan ini, dukungan terhadap inisiatif tersebut ternyata juga datang dari masyarakat luas, yang menganggap bahwa penghargaan ini seharusnya diberikan sebagai bentuk pengakuan atas perjuangan dan dedikasi Sumitro. Dengan pengusulan Sumitro Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional, diharapkan akan ada gerakan yang lebih luas untuk menghargai kontribusi para tokoh bangsa yang telah berjuang demi kemajuan bangsa, serta memperkuat kesadaran kolektif mengenai pentingnya mengenal sejarah dan para pelaku utamanya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved