Sumber foto: Google

Apa Itu Progeria, Penyakit Langka Penyebab Sammy Basso Meninggal

Tanggal: 12 Okt 2024 18:56 wib.
Penulis dan aktivis asal Italia Sammy Basso meninggal dunia pada Minggu (6/10/2024) pada usia 28 tahun, setelah menjadi penyintas terlama penyakit langka progeria. Kabar ini disampaikan Asosiasi Progeria Italia yang dia dirikan bersama orangtuanya melalui akun media sosial lembaga tersebut. Kehilangan Basso telah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan komunitas progeria internasional.

Progeria, atau dikenal juga sebagai sindrom Hutchinson-Gilford, adalah penyakit genetik langka yang menyebabkan penuaan dini pada anak-anak. Pada orang-orang yang menderita progeria, proses penuaan tubuh terjadi dengan sangat cepat, sehingga anak-anak yang terkena progeria tampak seperti orang tua, bahkan pada usia yang sangat muda.

Kondisi ini disebabkan oleh mutasi genetik pada protein nuklear lamin A, yang berperan penting dalam mempertahankan integritas inti sel. Akibatnya, sel-sel tubuh menjadi tidak stabil dan mempercepat proses penuaan. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang efektif untuk progeria, dan harapan hidup penderita biasanya hanya sekitar 13 tahun.

Sammy Basso adalah salah satu dari sedikit anak-anak yang mampu melewati batas usia harapan hidup penderita progeria. Sejak didiagnosis mengidap progeria pada usia 2 tahun, Sammy menjadi sorotan media internasional karena kegigihannya dalam menghadapi kondisinya. Dia menjadi simbol kekuatan dan ketabahan bagi banyak orang yang memiliki kondisi serupa di seluruh dunia.

Basso aktif dalam memperjuangkan kesadaran dan penelitian untuk progeria melalui pendirian Asosiasi Progeria Italia. Bersama orangtuanya, dia menjadi juru bicara bagi komunitas progeria dan mendukung keluarga-keluarga yang juga dihadapkan dengan penyakit ini. Tekad dan semangatnya mendapat apresiasi tinggi dari banyak orang di berbagai belahan dunia.

Kehilangan Sammy Basso merupakan kerugian besar bagi komunitas progeria dan juga bagi upaya penelitian dan kesadaran tentang penyakit ini. Namun, warisan semangat dan perjuangan yang ditinggalkannya diharapkan dapat terus menginspirasi orang-orang untuk terlibat dalam upaya memahami dan mengatasi progeria.

Meskipun Sammy Basso telah tiada, harapannya dan visinya untuk dunia tanpa progeria harus terus diwujudkan. Dukungan dari semua pihak, baik dari kalangan medis, peneliti, maupun masyarakat umum, dibutuhkan untuk terus mengembangkan terapi dan pengobatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup penderita progeria.

Dalam mengenang perjuangan Sammy Basso, mari kita bersama-sama meneruskan semangatnya dan berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya untuk memahami, mencegah, dan mengobati progeria. Kita bisa menjadi bagian dari solusi untuk mewujudkan harapan Sammy dan banyak orang yang terkena progeria. Tuhan telah memanggilnya pulang, namun warisan semangatnya tetap hadir untuk memotivasi perjuangan melawan progeria.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved