Anak Magang Diperiksa di Kasus Korupsi Truk Basarnas, Orangtuanya Dapat Proyek Sistem Audio
Tanggal: 29 Jan 2025 09:55 wib.
Tampang.com | Kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel 4WD dan rescue carrier vehicle (RCV) di Basarnas tahun anggaran 2014 kembali bergulir. Dalam persidangan terbaru, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Steven Saputra, seorang mahasiswa magang pada tahun 2014 di perusahaan CV Delima Mandiri, sebagai saksi.
CV Delima Mandiri adalah perusahaan pemenang proyek pengadaan kendaraan berat tersebut. Direktur perusahaan, William Widharta, kini menjadi terdakwa dalam perkara ini. Namun, yang menarik perhatian dalam persidangan adalah keterlibatan ayah Steven, Semiadi Saputra, dalam proyek tersebut.
Peran Steven Saputra dalam Kasus Korupsi Truk Basarnas
Dalam persidangan yang digelar pada Kamis (23/1/2025), Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menanyakan peran Steven dalam proyek tersebut. Sebagai mahasiswa magang di CV Delima Mandiri pada saat itu, Steven mengaku mendapatkan pertanyaan dari Wilson Widharta—adik dari William Widharta—terkait penyediaan perangkat audio.
“Kemudian saya menanyakan ayah saya,” ungkap Steven di hadapan majelis hakim.
Jaksa kemudian menanyakan siapa ayah dari Steven.
“Ayah saya Semiadi Saputra,” jawabnya.
Dalam pemeriksaan lanjutan, jaksa mengonfirmasi bahwa rekening atas nama Semiadi Saputra tercantum dalam nota pembelian perangkat audio untuk kendaraan Basarnas.
Keterlibatan Ayah Steven dalam Pengadaan Sistem Audio
Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Steven menjelaskan bahwa ayahnya, Semiadi Saputra, meminta daftar spesifikasi perangkat audio yang dibutuhkan oleh CV Delima Mandiri. Setelah memastikan bahwa perangkat yang diperlukan tersedia, Semiadi menghubungkan Wilson Widharta dengan pihak pemasok.
Setelah itu, transaksi pembelian pun dilakukan. Namun, jaksa KPK mendalami apakah ada keuntungan finansial yang diterima Steven atau keluarganya dari proyek ini.
“Apakah ayah Anda mengetahui bahwa ini adalah bagian dari proyek pengadaan untuk Basarnas?” tanya jaksa KPK.
Steven menjawab bahwa ayahnya hanya mengetahui bahwa perangkat tersebut akan digunakan untuk kendaraan berat, tetapi tidak mengetahui lebih dalam mengenai proyek secara keseluruhan.
Benang Merah Kasus Korupsi Truk Basarnas
Kasus korupsi truk Basarnas menjadi salah satu skandal besar yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pejabat tinggi, pengusaha, hingga individu yang terlibat dalam rantai pengadaan. CV Delima Mandiri sebagai pemenang proyek diduga terlibat dalam praktik korupsi yang merugikan negara.
William Widharta, sang direktur, kini berstatus terdakwa. Sementara itu, adiknya, Wilson Widharta, juga diperiksa sebagai saksi karena perannya dalam pengadaan sistem audio kendaraan yang melibatkan ayah Steven Saputra.
KPK terus mendalami kasus ini untuk mengungkap aliran dana dan pihak-pihak lain yang terlibat. Tak menutup kemungkinan ada nama-nama baru yang akan terseret dalam pusaran korupsi ini.
Respons Publik dan Langkah Hukum Selanjutnya
Kasus ini menambah daftar panjang skandal korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa pemerintah. Banyak pihak menyoroti bagaimana proyek-proyek bernilai besar sering kali dikendalikan oleh segelintir orang yang memanfaatkan celah sistem.
Masyarakat pun mempertanyakan bagaimana seorang mahasiswa magang bisa terseret dalam pusaran kasus korupsi besar ini. KPK diyakini akan terus mendalami apakah Steven dan keluarganya mendapatkan keuntungan finansial dari proyek ini atau hanya menjadi perantara yang tidak mengetahui latar belakang transaksi tersebut.
Dengan terus berkembangnya kasus ini, publik berharap KPK dapat menuntaskan penyelidikan secara transparan dan menindak tegas semua pihak yang terbukti terlibat.