Aksi Unjuk Rasa Puluhan Sopir Truk di Pelabuhan Bakauheni Terkait Pelayanan ASDP
Tanggal: 8 Apr 2024 14:01 wib.
Pada tanggal 6 April 2024, sejumlah sopir truk kendaraan barang logistik di Pelabuhan Bakauheni melakukan unjuk rasa di depan dermaga tiga reguler. Para sopir tersebut merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP. Unjuk rasa ini menjadi sorotan publik setelah sejumlah kendaraan logistik mengalami kerusakan akibat keterlambatan penyeberangan kapal. Salah satu dampaknya adalah buah dan sayur yang seharusnya telah tiba dalam kondisi segar malah menjadi busuk karena waktu penyeberangan yang memakan waktu lebih dari 15 jam.
Puluhan sopir truk yang tergabung dalam aksi unjuk rasa tersebut menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP. Mereka menyatakan bahwa keterlambatan penyeberangan kapal bukan hanya menyebabkan kerugian finansial bagi mereka, tetapi juga merusak kualitas barang logistik yang mereka angkut. Kondisi ini tentu sangat merugikan para pedagang maupun konsumen akhir yang mengandalkan pasokan dari Pelabuhan Bakauheni.
Salah satu sopir truk, Budi, menyatakan bahwa buah dan sayur yang ia angkut dari daerah asalnya seharusnya tiba dalam kondisi segar dan siap untuk didistribusikan ke pasar. Namun, akibat keterlambatan penyeberangan kapal yang mencapai 15 jam, buah dan sayur tersebut justru menjadi busuk dan tidak layak untuk dijual. Kerugian finansial yang dialami akibat pembusukan barang logistik tersebut diklaim mencapai puluhan juta rupiah, mengingat nilai beli dan jual barang yang rusak tersebut.
Berbagai keluhan juga disampaikan oleh para sopir truk lainnya, termasuk mengenai proses penyeberangan yang lambat, kurangnya komunikasi dari pihak ASDP terkait keberangkatan kapal, dan minimnya fasilitas yang memadai di pelabuhan. Mereka mengharapkan pihak ASDP dapat melakukan perbaikan secara menyeluruh untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa pelabuhan, termasuk sopir truk yang mengangkut barang logistik.
Dalam menyikapi aksi unjuk rasa tersebut, pihak ASDP menyatakan akan melakukan evaluasi mendalam terkait keluhan-keluhan yang disampaikan oleh para sopir truk. Mereka juga berjanji akan meningkatkan pelayanan dan efisiensi dalam proses penyeberangan kapal untuk menghindari terulangnya kasus-kasus keterlambatan yang dapat merugikan para pengguna jasa pelabuhan. Selain itu, pihak ASDP juga berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan komunikasi kepada para pengguna jasa, sehingga mereka dapat memperkirakan dengan lebih akurat waktu keberangkatan kapal dan mengatur persiapan logistik dengan lebih baik.
Diharapkan dengan adanya aksi unjuk rasa ini, pihak ASDP dapat lebih memperhatikan kepentingan para pengguna jasa, termasuk sopir truk kendaraan barang logistik. Penyempurnaan sistem operasional dan upaya peningkatan pelayanan menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kerugian baik bagi sopir truk maupun masyarakat yang mengandalkan pasokan barang dari Pelabuhan Bakauheni. Kecewa menjadi harapan bahwa kondisi yang merugikan para pengguna jasa pelabuhan dapat segera diatasi demi terciptanya layanan yang lebih baik di masa depan.