Sumber foto: Google

Ahli Waris Korban Tewas Longsor Pekalongan Terima Santunan Rp15 Juta

Tanggal: 26 Jan 2025 10:53 wib.
Tampang.com | Pekalongan, Jawa Tengah – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan penyaluran santunan kepada ahli waris korban longsor di Pekalongan yang terjadi beberapa waktu lalu. Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan santunan kepada para korban yang telah terdata.

“Penyaluran santunan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk meringankan beban keluarga korban. Totalnya ada 23 ahli waris korban meninggal yang masing-masing menerima Rp15 juta. Selain itu, ada pula 13 korban luka berat yang mendapatkan santunan Rp5 juta per orang,” ujar Agus Jabo Priyono dalam keterangannya, Sabtu (25/1).

Kemensos bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan ini kepada para korban bencana yang sudah terdata. Proses verifikasi data dilakukan secara cermat agar bantuan tepat sasaran. Menurut Wamensos, langkah ini menjadi salah satu bentuk nyata hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat yang sedang tertimpa musibah.

Selain santunan bagi korban meninggal dan luka berat, dua jenazah korban longsor yang baru berhasil dievakuasi pada Sabtu (25/1) akan melalui proses identifikasi terlebih dahulu. Proses ini bertujuan untuk memastikan identitas korban dan melakukan penelusuran terhadap ahli waris yang berhak menerima santunan.

"Kami akan pastikan bahwa semua hak para korban dan keluarga mereka terpenuhi. Identifikasi dua jenazah ini membutuhkan waktu karena perlu verifikasi data secara menyeluruh agar tidak ada kekeliruan dalam penyaluran santunan," tambah Agus Jabo.

Tidak hanya menyalurkan santunan, Kemensos juga telah memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi yang terdampak longsor. Bantuan berupa makanan, pakaian, hingga peralatan kebutuhan sehari-hari telah didistribusikan ke sejumlah titik pengungsian di Pekalongan.

Kemensos bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait lainnya untuk memastikan proses distribusi bantuan berjalan lancar. Posko-posko darurat juga disiapkan untuk melayani kebutuhan pengungsi, termasuk layanan kesehatan dan psikososial.

Wamensos menekankan bahwa pengelolaan bencana tidak hanya berhenti pada tahap tanggap darurat, tetapi juga melibatkan upaya pemulihan pascabencana. “Kami berharap bantuan ini bisa memberikan dukungan kepada keluarga korban dan masyarakat terdampak agar mereka bisa bangkit kembali,” tegasnya.

Bencana longsor di Pekalongan terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari. Material longsor menimbun sejumlah rumah dan menyebabkan puluhan orang tewas serta belasan lainnya mengalami luka berat. Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan relawan, namun medan yang sulit memperlambat proses pencarian korban.

Hingga kini, pemerintah terus melakukan upaya mitigasi dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Edukasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor juga akan ditingkatkan, termasuk program relokasi bagi warga yang bermukim di kawasan berisiko tinggi.

Dengan santunan yang telah diberikan, pemerintah berharap dapat membantu keluarga korban dalam menghadapi masa sulit ini. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan mitigasi terhadap potensi bencana alam di wilayah rawan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved