Sumber foto: Google

7 Personel TNI AL Alami Kecelakaan Saat Pembongkaran Pagar Laut

Tanggal: 14 Feb 2025 13:17 wib.
Tujuh personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengalami kecelakaan saat melaksanakan tugas pembongkaran pagar laut di wilayah Tangerang, sejak 22 Januari 2025. Kejadian tersebut telah mendapat perhatian khusus dari pihak TNI AL, yang langsung menangani insiden ini.

Aspotmar Kasal Mayjen TNI (Mar) Dr. Hermanto mengonfirmasi bahwa kecelakaan yang melibatkan personel TNI AL ini telah ditangani dengan cepat dan tepat. Hermanto menjelaskan secara rinci bahwa kecelakaan tersebut melibatkan beberapa jenis insiden, yang mengakibatkan luka pada personel yang terlibat. "Tiga personel tersengat ikan pari, dua orang tersangkut kail pancing, dan dua lainnya terseret pagar bambu," ujar Hermanto.

Pembongkaran pagar laut yang dimaksud merupakan bagian dari proyek pengamanan wilayah pesisir yang sedang dilakukan oleh TNI AL. Pagar laut yang panjangnya mencapai 30,16 kilometer ini menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di kawasan perairan, khususnya di daerah Tangerang.

Pembongkaran pagar laut ini ditargetkan selesai pada 13 Februari 2025, dengan sisa pengerjaan sejauh 1,36 kilometer yang masih dalam proses. Pekerjaan tersebut dilakukan di sepanjang pantai, dengan berbagai tantangan alam yang harus dihadapi oleh para personel TNI AL.

Kecelakaan yang terjadi selama proses pembongkaran pagar laut tersebut melibatkan beberapa faktor alam. Sengatan ikan pari yang dialami oleh tiga personel menjadi salah satu kejadian yang sangat tidak terduga dalam pekerjaan ini. Ikan pari memang dikenal berbahaya, terutama bagi para pekerja yang sedang berada di laut dalam kondisi yang tidak terduga.

Selain itu, dua personel tersangkut kail pancing yang kemungkinan terhubung dengan kegiatan nelayan di sekitar area pembongkaran, sementara dua lainnya terseret pagar bambu yang berat akibat cuaca buruk dan ombak yang cukup tinggi. Semua insiden ini terjadi di tengah upaya untuk membersihkan kawasan pesisir dan memastikan kelancaran proses pembongkaran.

Dari tujuh personel yang mengalami kecelakaan, lima diantaranya telah pulih dan kembali bertugas seperti biasa. Mereka telah menjalani perawatan medis dan dinyatakan cukup sehat untuk melanjutkan tugas. Namun, dua personel lainnya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit khusus TNI AL. Kondisi mereka terus dipantau, dan pihak TNI AL memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan terbaik selama proses pemulihan.

Meski insiden ini cukup mengganggu kelancaran proyek pembongkaran pagar laut, pihak TNI AL tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hermanto menegaskan bahwa keselamatan personel adalah prioritas utama, dan pihaknya akan terus melakukan evaluasi serta meningkatkan prosedur keamanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

"Ini adalah pekerjaan yang sangat menantang, namun kami akan memastikan bahwa proyek ini selesai dengan baik dan aman bagi semua personel yang terlibat," tambah Hermanto. Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap pengamanan wilayah laut dan pesisir Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved