21 Ribu Anak di Lotim Tidak Mengenyam Pendidikan Wajib Belajar 9 Tahun
Tanggal: 24 Nov 2024 20:20 wib.
Kepala Dinas Pendidikan Lotim, Muhammad Izzuddin mengatakan sebanyak 21 ribu anak di Lombok Timur (Lotim) tidak pernah mengenyam pendidikan untuk sekolah dasar dan menengah atau wajib belajar sembilan tahun salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lotim di tahun 2024.
Kondisi pendidikan di Lombok Timur (Lotim) terbilang memprihatinkan dengan 21 ribu anak yang tidak pernah mengenyam pendidikan wajib belajar selama sembilan tahun. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Lotim, Muhammad Izzuddin. Dalam beberapa kesempatan, Izzuddin menekankan pentingnya menangani permasalahan ini dengan serius guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tersebut.
Menurut Izzuddin, faktor penyebab rendahnya pertumbuhan IPM di Lotim tidak lepas dari kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak. Dengan 21 ribu anak yang tidak mendapat pendidikan, tentu menjadi PR besar bagi pemerintah setempat untuk menjamin hak pendidikan bagi anak-anak. Dalam menyikapi permasalahan ini, Izzuddin menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan akses pendidikan di wilayah Lotim.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperluas dan memperbaiki infrastruktur pendidikan. Hal ini dilakukan dengan membangun lebih banyak sekolah, terutama di daerah terpencil supaya anak-anak di wilayah tersebut juga dapat mengakses pendidikan dengan mudah. Selain itu, pemberian bantuan beasiswa kepada keluarga kurang mampu juga telah dilakukan untuk mendorong partisipasi anak-anak dalam pendidikan.
Namun demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk meningkatkan akses pendidikan di Lotim. Selain infrastruktur pendidikan, perlu adanya perhatian khusus terhadap kualitas tenaga pendidik dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Dengan demikian, diharapkan anak-anak di Lotim dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Permasalahan akses pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga seluruh masyarakat setempat. Dukungan serta peran aktif dari masyarakat dalam meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak sangatlah penting. Keterlibatan orang tua, tokoh masyarakat, serta lembaga sosial juga dibutuhkan guna menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan bagi generasi muda Lotim.
Saat ini, permasalahan akses pendidikan di Lotim memang menjadi sorotan utama, terutama dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di daerah tersebut. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, diharapkan kondisi pendidikan di Lotim dapat mengalami perbaikan yang signifikan untuk masa depan yang lebih baik.
Situasi ini menuntut perhatian dari semua pihak terutama pemerintah setempat untuk memberikan perhatian dan upaya terbaik dalam upaya meningkatkan akses pendidikan di Lotim. Dengan demikian, diharapkan anak-anak di daerah tersebut dapat mengenyam pendidikan dan memiliki akses yang sama dalam pengembangan diri untuk masa depan yang lebih baik. Jika permasalahan akses pendidikan dapat teratasi dengan baik, diharapkan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia di Lotim juga akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Dengan jumlah anak yang tidak mengenyam pendidikan wajib selama sembilan tahun mencapai 21 ribu, memang memerlukan perhatian dan tindakan nyata dari semua pihak terkait. Kepedulian dan kepedulian bersama dari masyarakat, pemerintah, dan semua stakeholder terkait lainnya adalah kunci utama dalam meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas di Lotim untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.