Sumber foto: Google

165 Satpol PP DKI Terlibat Judol, Heru Budi Panggil Psikolog

Tanggal: 5 Okt 2024 18:46 wib.
Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Pemprov DKI Jakarta menghadapi kendala dalam pengawasan judi online karena permainan tersebut sering dimainkan melalui ponsel pribadi. Hal ini menjadi perhatian serius karena judi online dapat merusak mental dan kesejahteraan masyarakat. Dalam upaya penanganan masalah ini, pihaknya telah melakukan pembinaan kepada 165 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang terindikasi melakukan judi online, serta ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya yang terlibat dalam praktik tersebut.

Heru Budi menyatakan bahwa permainan judi online yang dimainkan melalui ponsel pribadi menjadi permasalahan yang sulit untuk diawasi. Para pelaku dapat dengan mudah menyembunyikan aktivitas judi online mereka, sehingga mengawasi praktik ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov DKI Jakarta. Melalui pengakuan tersebut, Heru Budi juga meminta pemahaman masyarakat bahwa Pemprov DKI Jakarta memiliki keterbatasan dalam mengatasi permasalahan judi online.

Dalam upaya penindakan dan penanganan masalah judi online, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pembinaan kepada 165 anggota Satpol PP yang diduga terlibat dalam praktik judi online. Langkah ini diambil sebagai bentuk responsif pemerintah terhadap praktik yang merugikan masyarakat. Selain itu, ratusan ASN yang terlibat dalam judi online juga telah menjalani proses pembinaan dan pendampingan psikologis untuk membantu mereka keluar dari kebiasaan buruk tersebut.

"Ada tiga tahapan dilakukan oleh Satpol PP. Yang pertama pembinaan mental, mengundang psikolog dan lain-lainnya dimasukkan di dalam suatu kegiatan. Ada kegiatan pembinaan sebagai PNS atau AS, pembinaan mental spiritual," ujarnya Heru di Menteng, Rabu (2/10).

Heru menambahkan pembinaan tentang bahaya judol juga diberikan kepada suami istri agar nanti tidak menggunakan ponsel untuk bermain judol.

Pengakuan terbuka Heru Budi terkait keterbatasan Pemprov DKI Jakarta dalam mengawasi judi online menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa penindakan terhadap praktik judi online memerlukan kerjasama dan kesadaran bersama. Masyarakat juga diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi, khususnya dalam hal penggunaan ponsel pribadi dan akses ke permainan judi online.

Kehadiran psikolog dalam proses pembinaan terhadap 165 Satpol PP dan ratusan ASN yang terlibat dalam praktik judi online juga menunjukkan kepedulian Pemprov DKI Jakarta terhadap kesejahteraan mental para pelaku. Selain melakukan pembinaan, perhatian terhadap aspek psikologis para pelaku judi online juga merupakan langkah preventif untuk mencegah kemungkinan adanya dampak buruk dari praktik tersebut.

Kasus 165 Satpol PP dan ratusan ASN terlibat dalam judi online menjadi peringatan bagi semua pihak, bahwa upaya pencegahan dan penindakan terhadap permasalahan sosial seperti ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya. Pemerintah, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta, terus berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, namun dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat dibutuhkan.

Dalam menghadapi fenomena judi online yang sulit diawasi, langkah-langkah preventif dan pembinaan seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terhadap 165 Satpol PP dan ratusan ASN yang terlibat, menjadi sebuah langkah positif dalam menanggulangi permasalahan ini. Diharapkan dengan langkah-langkah konkret ini, mampu memberikan efek jera serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buruk dari praktik perjudian online, sehingga upaya pencegahan perlu dilakukan secara bersama-sama demi terciptanya masyarakat yang lebih sehat secara mental dan sosial.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved