Peneliti Kembangkan European Wind Atlas untuk Temukan Potensi Energi Angin yang Akurat

Tanggal: 19 Sep 2017 12:16 wib.
Selama 25 tahun terakhir, dunia telah melihat adanya peningkatan ketergantungan pada energi angin yang menjanjikan untuk terus berkembang. Ini telah menciptakan proses yang terus berkembang untuk mengembangkan metode yang dapat menilai secara akurat potensi energi angin suatu wilayah.

Metode penilaian yang paling banyak digunakan saat ini didasarkan pada atlas angin yang disebut European Wind Atlas melalui penggunaan Wind Atlas Analysis and Application Program (WAsP).

Baru-baru ini, Global Wind Atlas telah dipublikasikan dan mulai digunakan untuk metode penilaian.

Erik Lundtang Petersen, seorang peneliti Denmark dari Technical University of Denmark Departemen Energi Angin, membahas rincian New European Wnd Atlas yang bertujuan untuk meningkatkan penilaian energi angin dan bagaimana hal itu akan mengatasi keterbatasan metodologi sebelumnya.

Uni Eropa telah terlibat dalam mengembangkan metodologi atlas angin sejak tahun 1981. Tujuannya adalah untuk menghasilkan seperangkat model yang komprehensif untuk ekstrapolasi data meteorologi horizontal dan vertikal serta perkiraan sumber daya angin. Atlas terbukti berpengaruh pada pembuat keputusan Eropa dengan memungkinkan menemukan lokasi dengan sumber angin yang bagus di suatu tempat.

European Wind Atlas dan Global Wind Atlas telah membuka dunia kemungkinan untuk pemanfaatan energi angin, namun masih mengalami masalah. Pengembangan energi angin terhambat oleh perbedaan besar antara sumber daya dan kondisi desain yang dihitung dan aktual.

Petersen menyoroti satu kasus dimana suatu proyek yang 10 tahun beroperasi, telah menghasilkan hanya separuh dari jumlah energi yang diperkirakan. Dan saat ini tidak ada metode yang bertujuan dapat memperbaiki perbedaan ini. Tapi sekarang Uni Eropa, dengan diluncurkannya New European Wind Atlas, dapat digunakan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

New European Wind Atlas, yang akan siap pada tahun 2020, ditujukan untuk dijadikan standar penilaian lokasi dengan mengurangi ketidakpastian secara keseluruhan dalam menentukan kondisi angin.

"Ada banyak hal yang bisa ditangani model baru, agar bisa memprediksi angin dengan akurasi tinggi," kata Petersen.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved