Kisah Kisah Mubahalah yang Pernah Terjadi

Tanggal: 12 Jun 2017 06:09 wib.
 

⏺ INILAH KISAH MUBAHALAH SYAIKH TSANAULLAH AL-AMARITSARI DENGAN MIRZA GHULAM AHMAD (orang yg mengaku sebagai Imam Mahdi pendiri Gerakan Keagamaan Ahmadiyah, kelahiran Punjab India)

Tahukah anda, ternyata Mirza Ghulam Ahmad mati di WC dalam kondisi yang mengenaskan?

Mayatnya berbau busuk, hingga semua orang menjauh darinya. Mirza Ghulam Ahmad mati setelah Mubahalah.

Syaikh Tsanaullah al-Amaritsari berdebat dengan Ghulam Ahmad. Setelah Ghulam berada di posisi kalah, akhirnya debat diakhiri dengan mengikrarkan Mubahalah.

Syaikh mengatakan,

غلام أحمد من كان على الباطل أماته الله قبل الصادق منهما

"Wahai Ghulam Ahmad, siapa diantara kita berada di atas kebatilan, maka Allah akan segera mematikan sebelum orang yang jujur (lawan debatnya) mati."

APA HASIL MUBAHALAH?

Pendusta diantara mereka mati lebih dahulu.
Ghulam Ahmad mati di WC. Ia terserang penyakit kolera. Banyak orang menjauh darinya, karena tubuhnya mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap.
Sementara Syaikh Tsanaullah hidup hingga 40 tahun lagi. (al-Qodiyaniyah, Ihsan Ilahi Dzahir, hl. 154)

⏺ MUBAHALAH

Contoh ungkapan Mubahalah:
Si A dan si B berseteru dalam masalah. Mereka masing-masing mengaku yang benar. Ketika Mubahalah, mereka saling mengatakan:

"Demi Allah saya yang benar. Dan saya siap mendapat laknat Allah, jika saya dusta."

Bagaimana hasilnya? Laknat akan ditimpakan kepada orang yang berdusta diantara mereka.

Ibnu Hajar mengatakan:

ومما عُرف بالتجربة أن من باهل وكان مبطلاً لا تمضي عليه سنة من يوم المباهلة، وقد وقع لي ذلك مع شخص كان يتعصب لبعض الملاحدة فلم يقم بعدها غير شهرين

"Berdasarkan pengalaman, orang yang melakukan mubahalah di kalangan pembela kebatilan, tidak bertahan lebih dari setahun sejak hari mubahalah.
Itu pernah saya alami sendiri bersama seorang yang memiliki pemikiran menyimpang, dan dia tidak bertahan hidup lebih dari 2 bulan. (Fathul Bari, 8/95)

Ibnu Abbas mengomentari orang nasrani Najran,

وَلَوْ خَرَجَ الَّذِينَ يُبَاهِلُونَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَرَجَعُوا لاَ يَجِدُونَ مَالاً وَلاَ أَهْلاً

"Andai ada orang yang berani bermubahalah dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu mereka semua akan pulang, dan semua harta dan keluarganya akan hilang habis." (HR. Ahmad 2264).

Shiddiq Hasan Khan pernah mengatakan,

أردت المباهلة في ذلك الباب ـ يعني باب صفات الله تعالى ـ مع بعضهم فلم يقم المخالف غير شهرين حتى مات

"Saya ingin mubahalah dengan sebagian mereka dalam masalah aqidh tentang sifat Allah. Dan orang yang menyimpang tidak bertahan lebih dari dua bulan, hingga dia mati." (Aun al-Bari, 5/334)

Dijelaskan oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

https://konsultasisyariah.com/23525-apa-itu-mubahalah.html

✔ Mengapa harus Mengumpulkan Keluarga ketika menyucapkan Sumpah Mubahalah?

Allah berfirman,

فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ

Katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (QS. Ali Imran: 59 – 61).

Dalam ayat di atas, Allah mengajarkan bahwa ketika bermubahalah, hendaknya seseorang mengumpulkan keluarganya, anak dan istrinya. Mereka didatangkan di majlis mubahalah, kemudian saling mendoakan laknat bagi siapa yang berdusta.

Sa’d bin Abi Waqqash menceritakan,

ولما نزلت هذه الآية: {فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ} دعا رسول الله صلى الله عليه وسلم علياً وفاطمة وحسناً وحسيناً فقال: اللَّهُمَّ هؤُلاءِ أَهْلِي

Ketika turun ayat ‘Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain. Kemudian beliau bersabda, ‘Ya Allah, mereka keluargaku.’ (HR. Ahmad 1630, Muslim 6373, dan Turmudzi 2999).

Tujuan mengumpulkan keluarga, anak, istri ketika mubahalah, bukan menimpakan dampak buruk Mubahalah kepada mereka. Karena dampak buruk dari laknat ketika Mubahalah, hanya mengenai pelaku.
Tujuan mengumpulkan keluarga adalah agar semakin meyakinkan dan menunjukkan keseriusan diantara mereka untuk melakukan mubahalah.

** Mubahalah Habib Rizieq dan Ade Armando tidak dalam kondisi bertatap muka dan tidak dihadiri oleh keluarga masing2, tapi melalui media sosial.
Namun demikian, kita berharap Allah Ta'ala yang Maha Mengetahui dan Maha Mengadili akan menunjukkan SIAPAKAH YANG BENAR diantara mereka.
Insya Allah. Aamiin allahuma aamiin.

Allahu a'lam bisshawab
☝ ☝ ☝
Copyright © Tampang.com
All rights reserved