Usai Gelar Pertemuan Tertutup dengan PKS, SBY Jadi Teringat Ini

Tanggal: 31 Jul 2018 09:40 wib.
Usai secara intens membangun komunikasi politik dengan Partai Gerindra, kini Partai Demokrat membangun komunikasi politik dengan PKS. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri kemarin malam keduanya gelar pertemuan tertutup di lantai 16 Hotel Gran Melia, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/07/2018) malam.

Pertemuan itu mengingatkannya pada peristiwa saat ia maju sebagai presiden di dua periode berturut-turut. Ia menjadi teringat karena saat mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2004 dan tahun 2009, PKS merupakan salah satu partai yang mendukungnya.

"Selama 10 tahun kami bersama sama dalam pemerintahan. Dulu ketika saya maju sebagai calon presiden, PKS adalah yang pertama-tama bersatu dalam koalisi dan kemudian diulangi lagi pada pemilihan presiden tahun 2009," kata SBY saat konferensi pers.

Presiden ke-6 itu teringat kerjasama yang dijalin partainya dengan PKS dalam menghadapi berbagai persoalan yang terjadi pada masa itu. SBY pun tidak lupa mengapresiasi PKS sebagai partai Islam yang dinilainya cocok dengan iklim demokrasi Indonesia.

"Karena itulah kami dulu bersama-sama, kami juga tidak menginginkan adanya tindakan-tindakan yang radikal dari siapapun dari kelompok mana pun," ujar SBY.

Ketua Umum Partai Demokrat itu dengan yakin dan penuh semangat kebhinekaan bisa dijunjung tinggi apabila berkoalisi dengan PKS. Sebagai contoh ia menyanjung Salim Segaf yang menjabat sebagai Menteri Sosial, dan pemerintah membantu rakyat tanpa membedakan suku, agama, dan ras.

"Oleh karena itu istilah kerakyatan keumatan dan kebangsaan harus kita baca dalam satu napas. Inilah komitmen kami dan kami ulangi lagi jika Insyaallah ditakdirkan Allah SWT bersama-sama dalam perjuangan di tahun 2019 mendatang," katanya

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved